Candi Ratu Boko – Indonesia memang terkenal kaya akan wisata alam dan wisata sejarah. Terdapat banyak sekali candi yang berdiri megah sejak ratusan tahun yang lalu, dan hingga kini masih berdiri kokoh.
Kemegahannya bukan hanya bisa dinikmati pada zaman dahulu saja namun juga bisa dinikmati hingga kini dan dijadikan untuk tempat berlibur oleh sebagian orang.
Berlibur ke candi candi yang bergaya arsitek khas hindu buddha ini bukan hanya mampu menghilangkan segala kepenatan yang dirasa selama ini akibat padatnya jadwal harian, namun juga bisa menjadi ajang berwisata edukasi untuk mengenal sejarah.
Salah satu kota yang memiliki banyak candi adalah kota Yogyakarta. Beberapa diantaranya bahkan sudah masuk ke dalam warisan dunia UNESCO yaitu candi prambanan.
Namun kali ini kita bukan akan membahas mengenai candi tersebut melainkan candi yang ada di dekatnya yaitu Candi Ratu Boko yang berada di kabupaten Sleman. Lokasi kedua anda ini juga berdekatan hanya berjarak 3 kilometer.
Lokasi candi boko ini sangat strategis karena berada di kawasan perbukitan dengan ketinggian kurang lebih 195.97 m diatas permukaan laut.
Berwisata ke candi ratu boko bukan hanya disuguhkan pemandangan candi yang menawan dan megah namun kita juga bisa melihat alam di sekitarnya dari ketinggian. Candi ini menjadi salah satu wisata yang tidak boleh dilewatkan saat kamu mengunjungi Jogja.
Ada banyak pengalaman seru yang akan kamu dapatkan. Terlihat pula bangunannya yang memiliki arsitektur yang menawan dan sangat detail.
Sejarah Candi Ratu Boko
Candi ratu boko sebenarnya bukanlah sebuah bangunan yang dikhususkan menjadi sebuah candi namun merupakan reruntuhan sebuah kerajaan yang dipercaya sebagai istana ratu boko. Itulah sebabnya candi ini diberi nama candi ratu boko.
Lokasinya tidak begitu jauh dari candi prambanan, yaitu berjarak sekitar 3 kilometer. Candi ini terlihat sangat indah dengan pemandangan yang menakjubkan karena lokasinya yang berada di ketinggian membuatnya sangat strategis. Berada di perbukitan dengan ketinggian sekitar 195.97 m dpl.
Ada cerita sejarah yang mengisahkan tentang candi ratu boko yang sudah diwariskan sejarah turun temurun di masyarakat. Candi ratu boko atau istana ratu boko, ayam lara jonggrang.
Istana ini dibangun pada abad ke 8 yang dibangun oleh seorang beragama budha yang bernama Wangsa Syailendra. Kemegahan istana ini menarik hari raja raja Mataram lalu berusaha mengambil alih dan akhirnya berpindah tangan ke raja mataram hindu.
Kemudian peralihan kekuasaan dari agama hindu ke agama buddha menyebabkan terjadinya pengaruh hinduisme dan budhaisme.
Ada sebuah prasasti yang bernama prasasti Abhayagiriwihara yang bertuliskan angka 792 m yang merupakan situs ratu boko. Prasasti tersebut berisikan tentang hal yang mendasari adanya dugaan keraton ratu boko di bangun oleh rakai Panangkaran.
Prasasti tersebut ditulis dalam bahasa yang menjadi salah satu ciri prasasti buddha yaitu bahasa Pranagari. Prasasti tersebut menyebutkan banyak nama yang cukup berpengaruh pada masa itu.
Salah satunya menyebutkan bahwa raja Tejaurnama Panangkarana, yang diperkirakan adalah Rakai Panangkaran, ia telah memerintahkan untuk melakukan pembangunan Aghayagiriwihara.
Dalam prasasti Kalasan juga menyebut nama yang sama, serta beberapa prasasti yang lain seperti Prasati Mantyasih, serta prasasti Wanua tengah III.
Abhayagiriwihara yang disebut dalam banyak prasasti ini merupakan sebuah bangunan biara yang pembangunannya dilakukan di atas bukit yang damai. Lalu pada tahun 899 – 908 nama wihara tersebut diganti menjadi kraton Walaing.
Lokasi Candi Ratu Boko
Candi ratu boko letaknya tidak begitu jauh dari candi prambanan yaitu berjarak sekitar 3 kilometer. Ika kamu dari pusat kota jogja akan menempuh perjalanan yang tidak begitu jauh, hanya sekitar 20 kilometer, dengan waktu tempuh selama beberapa puluh menit. Untuk bisa sampai di lokasi ada beberapa alternatif kendaraan seperti kendaraan pribadi, serta angkutan umum.
Candi ratu boko ini berlokasi di jalan raya piyungan – prambanan, no. KM. 2, dusun gatak, desa bokoharjo, kecamatan prambanan, kabupaten sleman, daerah istimewa Yogyakarta.
Lokasinya sangat mudah ditemukan karena berada di kompleks candi prambanan yang memang sudah sangat terkenal, jadi ada tidak perlu takut nyasar. Karena akan banyak papan petunjuk jalan yang akan membantu mengarahkan kamu untuk bisa sampai ke lokasi yang dituju.
Rute Menuju Lokasi Candi Ratu Boko
Jika penasaran dengan rute yang bisa ditempuh silahkan simak penjelasan kami berikut ini:
Rute Pertama
Rute perjalanan akan kita mulai dari arah pusat kota jogja kemudian silahkan lanjutkan perjalanan menuju jalan solo setelah itu jalan lurus terus hingga menemukan lampu merah pertigaan pasar prambanan, silahkan belok ke kanan lalu lanjutkan perjalanan sejauh 3 kilometer yang menandakan anda sudah hampir sampai di lokasi candi ratu boko.
Akan ada banyak papan petunjuk jalan yang akan mengarahkan kamu hingga sampai ke lokasi yang dituju. Jika masih bingung silahkan bertanya kepada warga sekitar yang memang sangat ramah dan bersahabat. Selain itu ada pula petunjuk jalan yang bisa didapat dari google maps yang bisa diakses melalui smartphone.
Rute Kedua – Dari bandara adisutjipto
Jika kamu turun dari bandara adisutjipto maka bisa langsung mengendarai angkutan umum yang berupa bus. Silahkan ambil bus trans jogja rute 1A yang akan menuju ke halte pasar rambanan. Setelah sampai di halte maka silahkan lanjutkan perjalanan menggunakan ojek atau kendaraan lokal lainnya.
Rute Ketiga – Dari stasiun kereta api
Rute lainnya juga bisa kita lalui dari stasiun kereta api, lalu silahkan lanjutkan perjalanan menggunakan bus trans jogja jalur 1A dari halte mangkubumi 1. Perjalanan menuju jogja akan turun di halte pasar prambanan lau silahkan lanjutkan perjalanan menggunakan angkutan umum seperti ojek dan lainnya.
Harga Tiket Masuk Candi Ratu Boko
Meski kemegahan dan keunikan candi ratu boko tidak perlu diragukan lagi, dengan bangunannya yang memiliki gaya khas hindu buddha namun jika ingin berkunjung ke candi tersebut anda tidak perlu takut kehabisan uang sebab harga tiket masuknya tidak terlalu mahal, dimana ada tiket terusan yang bisa dibeli di candi prambanan dengan harga 30 hingga 40 ribu rupiah.
Dengan harga segitu anda bisa menikmati wisata bersejarah yang ada di kabupaten Sleman ini. Setelah membayar tiket masuk maka akan ada sebuah shuttle bus yang akan mengantarkan kamu dari candi prambanan menuju candi ratu boko yang berarak tidak begitu jauh dari tempat itu.
Untuk pengunjung yang memang datang khusus ke candi ratu boko bisa membayar tiket masuk sebesar 25 ribu untuk pengunjung yang berusia 6 tahun keatas. Sedangkan untuk pengunjung anak – anak yang berusia di bawah 6 tahun cukup membayar 10 ribu rupiah. Sedangkan untuk turis asing di pasang harga khusus yaitu sebesar 13 dolar.
Perlu Anda ketahui bahwa pengelola menyediakan tiket masuk candi dalam dua paket. Lantaran terkenal sebagai spot untuk menikmati sunset di Jogja, maka pihak pengelola membagi ke dalam 2 golongan tiket, yaitu tiket reguler dan tiket sunset.
Selain itu anda harus membayar tiket parkir jika mengendarai sepeda motor, bus, minibus, atau bus pariwisata. Untuk harga tiket parkirnya juga tidak terlalu mahal, karena untuk sepeda motor cukup membayar 2 ribu rupiah, untuk kendaraan roda empat atau mobil cukup membayar 5 ribu rupiah sedangkan untuk minibus dan bus pariwisata cukup membayar masing – masing 10 dan 20 ribu rupiah saja.
Bagian Istana Ratu Boko
Saat kamu mengunjungi candi ratu boko maka akan melihat beberapa bangunan yang sebagian besar sudah berubah menjadi reruntuhan dan di bangun di lahan yang cukup luas. Berikut beberapa bagian candi ratu boko yang masih bisa dinikmati, diantaranya:
1. Gerbang
Kemegahan pintu gerbang candi ratu boko sudah bisa kita lihat dari kejauhan, sebab letaknya yang di atas ketinggian memudahkan kita melihatnya dengan jelas. Gerbang ini terletak di sisi barat.
Saat kamu berkunjung harus menempuh perjalanan sejauh 100 meter dengan posisi menanjak dari tempat parkir hingga ke pintu gerbang. Saat sudah mencapai ketinggian dimana gerbang berada kamu akan melalui dua gerbang yaitu gerbang luar serta dalam.
Dimana gerbang utama berada di gerbang dalam dengan ukuran yang lebih besar. Gerbang bagian luar dan dalam hanya berjarak 15 meter. pada bagian luar terdapat gapura Paduraksa yang berdiri sejajar. Terdapat pula dua gapura yang mengapit gapura utama.
Kendati terdapat lima gapura di gerbang utama, hanya tiga gapura saja yang dihubungkan oleh tangga sebagai sarana untuk mengantarkan wisatawan masuk. Sementara dua gapura di sisi paling luar tidak dihubungkan dengan tangga.
2. Candi Batukapur
Di bagian timur laut sekitar 45 m dari gerbang pertama terdapat fondasi yang terbuat dari batu kapur dengan ukuran 5 X 5 m2. Sedangkan pada bagian dinding dan atas diperkirakan terbuat dari bahan yang mudah rusak seperti kayu dan sirap atau genteng biasa dan tidak terbuat dari batu kapur.
Candi Batu Kapur yang terdapat di kawasan Candi Ratu Boko itu diperkirakan dulunya adalah sebuah bangunan yang mana dinding dan atapnya terbuat dari bahan yang mudah rusak.
Diperkirakan dinding dan atap bangunan di Candi Batu Kapur itu terbuat dari kayu dan genteng biasa. Maka dari itu, hanya pondasinya saja yang bisa tetap awet hingga sekarang.
Candi Batu Kapur juga memiliki nama lain yaitu Candi Batu Putih.
3. Candi Pembakaran
Sekitar 37 m ke arah timur laut terdaat sebuah bangunan tanah berundak setinggi 3 m yang diberi nama candi pembokoran. Candi ini berbentuk bujur sangkar seluas 26 m2.
Pada bagian terasnya memiliki dua bagian yaitu teras pertama yang bentuknya lebih luas dari pada teras kedua. Sedangkan pada bagian permukaan teras ini merupakan pelataran rumput. Terdapat turap yang dibuat dari susunan batu kali yang digunakan untuk memperkuat dinding kedua teras berundak tersebut.
Salah satu keunikan tempat ini adalah terdapat sebuah sumur yang digunakan untuk tempat pembakaran mayat yang terdapat di tengah pelataran teras kedua yang berukuran 4 X 4 m2 yang berbentuk bujur sangkar.
Selain itu terdapat pula sumur lainnya yang dianggap sebagai sumber air suci yang terdapat di sudut tenggara candi Pembokoran.
4. Paseban
Paseban yang terdapat di candi ratu boko ini di buat dari batu andesit setinggi 1,5 M, lebar 7 M, serta panjang 38 M, yang digunakan untuk tempat menghadap raja, paseban ini letaknya sekitar 45 m ke arah selatan dari gapura. Terdapat 20 umpak pondasi di berbagai tempat di permukaan lantai.
Paseban dibangun dari batu andesit dengan tinggi 1,5 meter, panjang 38 meter, dan lebar 7 meter yang membujur dari arah utara ke selatan.
Penamaan Paseban di Candi Ratu Boko diambil dari Bahasa Jawa yaitu seba yang artinya menghadap. Konon pada zaman dahulu Paseban ini digunakan untuk menghadap raja.
Wisatawan yang ingin menaiki Paseban, terdapat tangga yang terletak pada sisi bagian barat.
5. Pendapa
Salah satu lokasi yang masih ada hingga saat ini adalah pendapa yang letaknya sekitar 20 m dari paseban. Ada sebuah lahan yang dikelilingi dinding batu setinggi 3 m dengan panjang 40 m serta lebar 30. Terdapat jalan masuk yang berupa gapura paduraksa pada sisi barat, utara, dan selatan pagar.
Terdapat saluran pembuangan air pada bagian luar dinding yang diberi nama jaladwara. Pendapa adalah hamparan lantai beratap atau ruang tamu yang umumnya terdapat di bagian depan rumah
Arah tenggara di luar dinding pendapa memiliki sebuah teras batu yang masih utuh hingga kini. Pada ujung pendapa terdapat tempat pemujaan yang berupa candi kecil. Terdapat candi untuk memuja dewa wisnu yang berada di bagian tengah, sedangkan kedua candi yang mengapit merupakan tempat pemujaan dewa siwa dan brahma.
6. Kaputren
Pada bagian timur pendapa terdapat sebuah kaputren yang merupakan tempat tinggal para putri. Keputren di kawasan Candi Ratu Boko terbagi menjadi dua lantaran terdapat tembok batu yang memisahkan kedua lingkungan. Namun, kedua lingkungan tersebut masih terhubung melalui sebuah pintu.
Ada tiga kolam yang berbentuk persegi terletak di lingkungan pertama Keputren, sedangkan di lingkungan kedua terdapat delapan kolam. Kolam-kolam tersebut diperkirakan menjadi tempat pemandian bagi raja dan para wanita.
7. Gua
Saat berkunjung ke candi ratu boko jangan lupa untuk mengunjungi dua buah gua yang ada di lereng bukit. Penamaan dua gua di lereng bukit Candi Ratu Boko cukup unik karena diambil dari nama jenis kelamin manusia dalam bahasa jawa yaitu Lanang yang artinya laki-laki dan Wadon yang artinya perempuan.
Terdapat relung seperti bilik pada goa lanang pada sisi kiri, kanan, serta belakang. Selain terdapat pahatan yang membentuk seperti figura pada dinding gua lanang.
Sedangkan goa wadon memiliki ukuran yang lebih kecil dari gua lanang, sedangkan bilik atau relungnya terdapat di bagian belakang gua.
Gua Lanang berada di sebelah timur laut Paseban. Jika ditelusuri, Gua Lanang tampak seperti sebuah lorong persegi. Di dalam gua tersebut terdapat relung seperti bilik dan dindingnya terdapat pahatan-pahatan.
Sementara itu, Gua Wadon terletak 20 meter di sebelah tenggara Paseban. Gua Wadon juga memiliki relung seperti bilik yang sama dengan Gua Lanang, tetapi Gua Wadon berukuran lebih kecil daripada Gua Lanang.
Pesona Candi Ratu Boko
Situs wisata sejarah candi ratu boko memang menjadi salah satu kebanggaan negeri kita yang patut kita lestarikan. Candi ini memiliki banyak sekali keistimewaan salah satunya lokasinya yang berada di perbukitan membuat siapa saja yang berkunjung akan merasa takjub dengan pemandangan alam di sekitarnya.
Terlihat jejeran bukit yang hijau serta lembah yang menawan. Selain itu kamu bisa menyaksikan kawasan keratin yang cukup lengkap dengan beberapa bagian seperti pintu gerbang masuk, pendopo, tempat tinggal, kolam pemandian, serta pagar pelindung.
Buat pengunjung yang datang dijamin tidak akan merasa bosan saat berlibur di candi ini. Dengan udaranya yang sejuk karena banyaknya pepohonan hijau, serta terdapat hamparan sawah yang mulai menguning milik warga sekitar, serta terlihat pula kereta api yang lalu lalang di sekitar tempat ini.
Di dalam kawasan candi disediakan tempat duduk santai yang bisa digunakan untuk menikmati pemandangan alam di sekitarnya. Memang menyaksikan keindahan alam dari ketinggian akan menambah nilai keindahannya, selain itu akan menjadi momen yang sangat langka.
Bagi pecinta fotografi sangat cocok hunting foto di tempat ini. Berbagai lokasinya bisa dijadikan spot foto yang instagramable. Selain untuk diunggah di media sosial yang kamu miliki juga bisa untuk memenuhi galeri liburanmu.
Belum lagi pesona matahari terbenam yang tidak bisa kita tolak semakin menyempurnakan liburan di candi ratu boko. Terlihat romantisnya langit senja dengan menghadirkan siluet jingga keemasan nan menawan.
Tips Berlibur
- Pastikan kamu membawa beberapa peralatan berlibur seperti bekal makanan dan minuman, selain itu untuk menyempurnakan liburanmu bawa serta kamera dengan kemampuan yang mumpuni untuk menghasilkan jepretan seperti ciptaan professional
- Untuk bisa berkeliling candi kamu harus memastikan menggunakan alas kaki yang nyaman agar kaki kamu tidak merasa pegal dan kelelahan
- Pastikan kondisi tubuh kamu sedang sehat dan tidak terjadi masalah agar tidak mengganggu liburan kali ini.
****
Demikianlah artikel mengenai candi ratu boko yang sudah berumur ratusan tahun dan bisa kita nikmati hingga kini sebagai salah satu warisan budaya negeri ini. Candi ini merupakan keraton yang letaknya di perbukitan dengan ketinggian yang cukup tinggi.
Oleh sebab itu berlibur ke candi ratu boko akan menghadirkan pengalaman yang berbeda dan sayang untuk dilewatkan. Semoga informasi ini bermanfaat, kurang dan lebih mohon maaf. Sekian dan terima kasih.
Kunjungi juga: Wisata Sejarah di Museum Ullen Sentalu Sleman