Gua Selarong – Kota Jogja mungkin hanya sebuah kota kecil di pulau jawa namun tahukah anda? Jika di dalamnya menyimpan sejuta pesona. Kota yang masih menjunjung tinggi adat istiadat ini memiliki banyak sekali destinasi wisata alam yang luar biasa dengan harga tiket yang sangat bersahabat.
Kali ini kita akan melihat salah satu destinasi alam yang sudah ada sejak dahulu yaitu gua selarong. Gua selarong terletak disebelah selatan kota Jogja tidak begitu jauh dari pusat kota. Berada di Desa Guwosari area perbukitan, dan oleh warga sekitar gua ini lebih dikenal dengan sebutan gua Diponegoro.
Gua selarong merupakan salah satu gua yang terdapat di Kabupaten Bantul, gua ini bukan hanya dikenal sebagai tempat wisata alam yang menyajikan pemandangan alam yang sangat cantik namun menjadi salah satu lokasi bersejarah atau bernilai historis tinggi pada masa penjajahan melawan bangsa Belada.
Bagi pengunjung yang datang bukan hanya mendapatkan pengalaman berwisata yang seru dan dapat menyegarkan pikiran setelah lelah bekerja, kuliah, dan sebagainya, anda juga akan mendapatkan banyak pengetahuan dan pelajaran sejarah bangsa kita tentang perlawanan pangeran Diponegoro melawan bangsa Belanda yang pernah menjajah bangsa Indonesia beberapa abad yang lalu.
Untuk itu tunggu apa lagi? Segera datang dan nikmati hari libur anda di gua selarong bersama teman terdekat dan keluarga tercinta. Dijamin anda tidak akan menyesal telah mengunjungi lokasi ini karena keindahan alam yang ditawarkan membuat anda enggan beranjak dari tempat ini.
Sejarah Gua Selarong
Sebelum kita kupas lebih jauh objek wisata alam ini, mari kita simak sejenak sejarah singkat gua yang satu ini:
1. Menjadi Markas Perjuangan
Gua selarong ini merupakan gua yang legendaris yang penuh dengan cerita bersejarah melawan penjajahan belanda. Saat terjadi perang antara belanda dan warga Jogja yang dipimpin pangeran Diponegoro.
Saat itu pangeran Diponegoro bersembunyi ke beberapa tempat salah satunya gua selarong karena sempat terdesak oleh kepungan pasukan Belanda yang dipimpin oleh Asisten residen Chevalier pada 21 juli 1825.
Di gua selarong ini pangeran Diponego bersama beberapa orang kepercayaannya mulai merencanakan perlawanan dan menjadikan gua selarong sebagai markas perjuangan.
Pemilihan gua selarong sebagai markas perjuangan disebabkan oleh beberapa pertimbangan seperti memiliki lokasi yang strategis berada di kaki gunung kapur yang memiliki banyak gua sehingga resiko ketahuan akan semakin kecil, selain itu letaknnya yang sangat dekat dengan pusat kota yang hanya berjarak 9 km akan memudahkan menuju kota untuk melawan musuh.
Melihat perjuangan pangeran Diponegoro yang gigih membuat banyak para bangsawan yang turut bergabung. Ada sekitar 77 orang beserta pembantunya yang terdiri dari keturunan Hamengku Buwono I, Hamengku Buwono II, serta Hamengku Buwono III.
Kaum bangsawan yang bergabung kemudian diangkat menjadi panglima – panglima militer dalam pasukan yang dipimpin Pangeran Diponegoro, antara lain: Pangeran Mangkubumi, Pangeran Panular, Pangeran Adinegoro, Kyai Mojo, Adiwinoto Suryodipuro, serta Ngabei Mangunharjo.
2. Persiapan perang
Beberapa abdi Pangeran Diponegoro yang bernama Joyomenggolo, Bahuyudo, serta Honggowikromo ditugaskan untuk mengendalikan penduduk sekitar. Selain itu Pangera Diponegoro juga menulis surat yang berisi tentang persiapan perang yang ditujukan untuk Penduduk Kedu yang telah dikuasai Belanda dan dirampas dari Kesultanan Yogyakarta.
Di gua selarong sendiri telah dilakukan persiapan perang dengan membentuk beberapa batalion pasukan yang dipimpin oleh Pageran Wiromenggolo, Sentot Prawirodirjo, serta Ngabei Joyokusumo pada Juli 1825.
Gua selarong dijadikan markas perang dan persiapan perang yang sangat memiliki struktur kepemimpinan yang jelas dengan pemimpin utama dipegang oleh Pangeran Diponegoro, penasehat serta bertanggung jawab dana kerumah tanggan dipegang oleh Pangeran Mangkubumi, sebagai panglima dan pengatur siasat perang dipegang oleh Ngabei Joyokusumo dan Sentot Alibasah, serta terakhir penasehat rohani dipegang oleh Kyai Mojo.
3. Menyerang Yogyakarta
Pada tanggal 25 Juli 1825 pasukan Pangeran Diponegoro berhasil mengalahkan 215 pasukan belanda yang dipimpin Kapten Bouwes yang menyerang selarong kemudian dihadang pasukan Pangeran Diponegoro di Logorok dekat pisangan Yogyakarta.
Kemudian pasukan pangeran Diponegoro menyerang kota Yogyakarta pada 7 Agustus 1825 dengan kekuatan perang sekitar 6.000 orang. Dalam pertempuran kali ini dimenangkan oleh Pangeran Diponegoro yang berhasil menguasai kota namun saat itu pangeran memilih tidak menduduki keraton.
Saat itu Sutan Hamengku Buwono V berhasil meloloskan diri menuju benteng Vrederburg dengan pengawalan ketat. Kemudian pemerintah Belanda memberi tugas kepada komisaris pemerintah untuk kesultanan Yogyakarta serta Kasunan Surakarta yaitu Jenderal H.M.De Kock yang diberikan hak istimewa di bidang militer maupun sipil.
4. Pindah ke Dekso
Pangeran Diponegoro menolak secara tegas surat ajakan perundingan yang ditulis oleh De Kock yang bertujuan untuk meredam perlawanan pangeran Diponegoro. Setelah mendapatkan penolakan secara tegas, belanda memutuskan untuk menyerang selarong.
penyerangan dilakukan pada bulan September 1825 dibawah kepemimpinan Mayor sellwin, kemudian serangan kedua dilakukan pada tanggal 4 November 1825 di bawah kepemimpinan Letnan Kolonel Achenbac.
Pangeran Diponegoro akhirnya memutuskan mundur dari selarong kemudian berpencar ke beberapa daerah dengan pusat perlawanan berpindah ke Dekso setelah mendapatkan penyerangan berkali – kali.
Lokasi Gua Selarong
Gua selarong letaknya tidak begitu jauh dari pusat kota Jogja hanya berjarak beberapa km saja, berada di selatan kota Jogja. Tepatnya berada di jalan Selarong, Dusun Kembang putih, Desa Guwosari, Kecamatan Panjang, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Untuk bisa sampai ke lokasi wisata anda bisa mengendarai kendaraan pribadi seperti motor atau mobil, dengan kondisi jalan yang cukup bagus dan mudah dilalui serta sudah diaspal dan lebar sehingga sangat nyaman untuk dilalui. Hingga saat ini belum ada kendaraan umum yang melintasi tempat ini.
Rute Menuju Lokasi Wisata Gua Selarong
Pengunjung gua selarong atau gua Diponegoro ini berasal dari berbagai tempat mulai dari dalam kota, luar kota, luar pulau, bahkan luar negeri, sehingga mengetahui rute perjalanannya itu sangat penting agar tidak nyasar. Rute yang akan dilalui nantinya sangat mudah dengan banyak papan petunjuk jalan yang terpasang di sepanjang jalan.
Anda juga tidak perlu takut bertanya kepada warga sekitar jalan menuju lokasi sebab warga disini semuanya ramah dan sopan. Selain itu ada alternatif perjalanan lainnya yaitu menggunakan bantuan dari Google maps.
Untuk rutenya sendiri sangat mudah. Anda bisa melalui jalan melalui masjid Agung Bantul lalu jalan terus menuju arah barat hingga anda menemukan jalan Selarong. Ikuti saja jalan utama hingga anda menemukan papan nama yang bertuliskan taman wisata gua selarong dan sebuah gapura yang megah dengan sebuah patung Pangeran Diponegoro.
Peta ke Goa Selarong
Gapura dengan Patung Pangeran Diponegoro
Sesampainya di lokasi gua selarong anda akan disambut dengan sebuah gapura megah dengan patung pangeran Diponegoro ditempatkan disana. Terlihat patung pangeran Diponegoro sedang menunggang kuda mengenakan jubah hitam.
Patung ini dibangun sebagai lambang perjuangan pangeran melawan Belanda. Untuk memperkuat kesan bersejarah dan mengenang perjuangan pangeran Diponegoro di dekat area parkir terdapat pula patung sang pangeran.
Harga Tiket Masuk Gua Selarong
Bagi anda yang ingin mengunjungi lokasi wisata bersejarah ini ada tidak perlu takut menghabiskan banyak uang karena tiket masuknya hanya dibandrol dengan harga yang sangat murah yakni hanya Rp. 6000 saja. Benar – benar murah bukan? Bahkan lebih murah dibanding dengan harga secangkir kopi yang biasa ada nikmati.
Namun meski terkenal sebagai wisata yang murah ada jangan berpikir tempat wisata ini biasa saja, sebab pesona yang ditawarkan ditempat ini sangat unik dan menarik. Dijamin ketika anda berkunjung anda ingin berlama – lama ditempat ini.
Bagi pengunjung yang membawa kendaraan pribadi karena memang tidak ada kendaraan umum yang tersedia anda perlu membayar tiket parkir di lokasi ini. Untuk harga parkirnya dibandrol dengan harga Rp. 2000 untuk kendaraan roda dua atau motor, serta Rp. 5000 untuk kendaraan roda empat atau mobil.
Area parkir ini cukup luas mampu menampung puluhan mobil dan motor, yang dijaga beberapa pemuda yang berasal dari warga sekitar sebab pengelolaan wisata gua selarong ini sepenuhnya masih mengandalkan swadaya masyarakat sekitar belum ada campur tangan pemerintah di dalam pengelolaannya.
Fasilitas Di Gua Selarong Jogja
Tempat ini masih dikelola oleh masyarakat sekitar namun beberapa fasilitas pendukung telah dibangun di sana. Meski terbilang sederhana namun fasilitas ditempat ini cukup membuat pengunjung merasa nyaman. Berikut beberapa fasilitas yang ada seperti:
- Area parkir yang cukup luas dan nyaman dengan harga tiket parkirnya yang sangat murah
- Tempat sampah diletakkan di sudut – sudut lokasi disiapkan untuk pengunjung yang ingin membuang sampah
- Toilet seadanya bisa digunakan dengan membayar 2000 rupiah saja
- Penjual oleh – oleh seperti buah – buahan, kipas cantik, serta barang antik dan unik
- Anak tangga sebagai sarana untuk menuju lokasi
- Pagar besi sebagai pembatas
- Gardu pandang yang dibangun diatas bukit untuk pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam sekitar dari ketinggian
- Taman bermain yang berisi ayunan dan jungkat – jungkit yang bisa anda gunakan untuk bersantai dan bermain sejenak melepas lelah serta menjadi tempat berfoto yang cantik.
Kunjungi juga yuk: Objek Wisata Goa Gajah Bantul
Pesona Wisata Gua Selarong
Setelah melihat sejarah singkat gua selarong sebagai gua bersejarah yang cukup berjasa dalam perjuangan melawan bangsa Belanda. Seketika memasuki area wisata mata anda akan melihat jejeran pohon besar yang sangat hijau, dengan semilir angin yang sangat menenangkan. Terdengar pula kicauan burung yang bersahutan dari dahan pohon menggambarkan suasana hutan terbuka dan kondisi alamnya masih sangat alami.
Gua selarong sendiri tidak begitu luas dan lebar, hanya memiliki lebar 3 meter dengan ketinggian tidak sampai 2 meter saja. Selain itu panjangnya pun hanya sekitar 3 meter.
Terlihat jejeran gua – gua kapur yang menjadi tempat persembunyian Pangeran Diponegoro. Gua utama di kawasan selarong ini dibagi menjadi dua goa. Salah satunya adalah gua yang menjadi tempat persembunyian pangeran Diponegoro yaitu gua kakung, kemudian gua selanjutnya digunakan oleh selir Pangeran yang bernama raden Ayu Retnaningsing yang diberi nama gua putri.
Oleh warga sekitar telah dibangun beberapa fasilitas namun masih dengan mempertahankan keaslian dari gua ini. Terlihat gua – gua kapur yang digelayuti akar – akar pohon yang diperkirakan berusia ratusan tahun membuat gua ini terkesan angker.
Beberapa fasilitas pendukung yang dibangun cukup terlihat di bagian luar dalam yang berupa pagar pembatas dari besi serta anak tangga sebagai jalur akses untuk mencapai gua yang berada di atas bukit ini.
Gua selarong ini sebenarnya merupakan sebuah cekungan yang terletak di tebing kemudian dipahat agar bisa ditinggali. Jika anda datang pada waktu yang tepat yakni pada saat musim penghujan anda akan beruntung bisa menyaksikan dua air terjun yang sangat cantik dengan aliran airnya yang deras dan jernih yang terletak di depan gua putri.
Didalam gua terdapat stalaktit serta stalakmit yang terus tumbuh hingga saat ini membuat gua terlihat eksotis dengan tetesan airnya yang membasahi jalan di lorong gua sehingga anda perlu berhati – hati ketika menyusuri gua karena terdapat beberapa jalanan yang licin. Terlihat pula ribuan kelelawar hidup dan berkembang biak disana.
Anda bisa berkeliling gua sambil melihat keindahannya dari dekat dengan dipandu seorang pemandu wisata gua yang berasal dari warga sekitar. Pemandu wisata akan menjelaskan mengenai gua selarong beserta sejarah yang tersimpan di dalamnya.
Anda juga jangan segan – segan untuk bertanya sebab pemandu disini semua ramah dan sopan serta mudah akrab dengan pengunjung yang datang.
Kemudian di puncak bukit atau diatas gua terdapat sebuah gardu pandang untuk pengunjung yang ingin beristirahat sambil menikmati keindahan hamparan hijau pepohonan di daerah pajangan. Selain itu anda juga bisa menuntaskan hobi fotografi dengan sudut pandang yang sangat cantik serta background alam yang masih sangat alami.
Dari gua pandang yang terletak di puncak bukit ini anda bisa menikmati keindahan matahari terbenam. Terlihat langit dan mentarinya berubah warna menjadi jingga keemasan membuat suasana semakin romantis. Abadikan momen sunset ini ke dalam sebuah foto dengan sudut yang oke membuat hasil jepretan anda seperti ciptaan profesional.
Fasilitas lain dibangun di kaki bukit yang berupa taman bermain yang berisikan ayunan serta jungkat – jungkit yang bisa digunakan pengunjung setelah lelah berjalan menapaki anak tangga. Di tempat ini anda juga bisa berfoto sepuasnya. Memang terdapat beberapa spot foto yang cantik dan instagramable.
Terlihat pula beberapa ibu – ibu yang tinggal disekitar wilayah wisata ini berjualan oleh – oleh yang bisa dibawa pulang. Seperti buah – buahan seperti jambu air, sawo serta jambu biji merah. Terlihat pula disekitar area dekar parkir pengrajin kipas serta mebel – mebel unik dan antik.
Tips dan Saran
Ada beberapa tips dan saran untuk anda yang ingin berkunjung ke gua selarong Jogja ini. Berikut diantaranya:
- Gua selarong letaknya di atas bukit sehingga udara disana sangat dingin maka dari itu gunakan baju tebal dan hangat saat berkunjung
- Untuk bisa menaklukkan medan yang menanjak untuk mencapai puncak bukit dimana gua selarong berada pastinya kondisi tubuh anda harus benar – benar fit.
- Siapkan beberapa alat kesehatan seperti obat – obatan, tissue, handuk kecil, minyak angin, dll
- Untuk sampai ke lokasi tidak tersedia angkutan umum, maka dari itu anda harus mengendarai kendaraan pribadi yang kondisinya harus prima agar mampu melakukan perjalanan jauh
- Ada beberapa jalanan di dalam gua yang licin dikarenakan terkena tetesan air oleh sebab itu hindari menggunakan sandal jepit dan pakailah sepatu tertutup.
- Untuk menuntaskan hobi berfoto anda jangan lupa memasukkan kamera ke dalam tas
Pemandangan gua selarong yang cantik dan masih sangat alami ini membuat para traveler penasaran, tidak heran jika pengunjung datang berbondong – bondong ke tempat ini. Wisata alam yang bernilai sejarah tinggi ini bisa anda nikmati kapan saja.
****
Demikianlah ulasan mengenai gua selarong Bantul yang bisa kami sajikan untuk anda semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi untuk anda jadikan destinasi liburan bersama keluarga tercinta. Jangan lewatkan juga: Wisata Alam Bukit Mojo Gumelem Bantul