Oleh-oleh khas Wonosobo – Wonosobo menjadi salah satu kawasan yang ada di Jawa Tengah yang menyimpan keindahan alam luar biasa. Salah satu tempat favorit para pelancong baik lokal maupun mancanegara adalah kawasan dataran tinggi Dieng serta kawah sikidang.
Wonosobo juga kental akan budaya serta adat istiadat yang membuat Dieng selalu istimewa. Wonosobo yang berada di area ketinggian membuatnya selain indah juga kaya akan hasil bumi yang jarang ditemui di kawasan lain.
Selain berburu destinasi wisata alam Kota Wonosobo, pelancong juga tidak boleh ketinggalan berburu oleh-oleh khas Wonosobo yang menawarkan beragam produk khas daerah tersebut.
Oleh-oleh khas Wonosobo memang berbeda dari kawasan lain terutama pengaruh dari ketinggian Dieng yang kaya akan hasil bumi. Penasaran apa saja oleh-oleh khas Wonosobo yang bisa dibawa pulang? Berikut ulasan dari Tempatwisataseru.com selengkapnya khusus untuk anda!
1. Keripik Tempe Kemul
Rekomendasi oleh-oleh khas Wonosobo yang pertama dari Tempatwisataseru.com adalah keripik tempe kemul. Kudapan yang satu ini memang legendaris. Sudah ada sejak lama dan masih tetap eksis hingga kini meski tergerus camilan-camilan modern karena cita rasanya yang sangat istimewa.
Keripik tempe kemul terbuat dari tempe yang dibalut tepung lalu diberi taburan kucai sebelum digoreng. Keripik tempe kemul memiliki tekstur crispy sehingga cocok sekali dijadikan camilan kalah bersantai serta teman untuk makan nasi.
Maka dari itu saat anda berkunjung ke kota Wonosobo kurang lengkap rasanya jika tidak membawa jajanan yang satu ini untuk dijadikan buah tangan. Selain itu harganya juga relatif terjangkau.
2. Mie Ongklok
Jika mendengar nama mie ongklok tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Makanan khas Wonosobo yang satu ini memiliki keunikan tersendiri. Meski mie yang digunakan hampir sama dengan mie pada umumnya namun penambahan bahan-bahan lain membuatnya berbeda.
Seporsi mie ongklok biasanya berisi mie yang diberi tambahan sayur kol serta potongan daun kucai. Lalu disajikan bersama sate ayam sehingga membuatnya semakin nikmat. Biasanya untuk merebus mie digunakan gayung bambu yang akan dicelupkan ke dalam air mendidih sebelum diguyur kuah kental di dalam mangkuk.
Lauk yang bisa menjadi pilihan juga cukup beragam selain sate terdapat juga geblek dan tempe kemul. Hawa dingin Wonosobo memang cocok sekali menyantap semangkuk mie ongklok hangat yang lezat. Bahkan kini sudah ada versi kemasan mie ongklok yang bisa dijadikan oleh-oleh khas Wonosobo.
3. Purwaceng
Purwaceng dijual antara Rp50.000 hingga Rp100 per kemasan. Purwaceng ini mudah sekali ditemukan di kawasan Wonosobo pasalnya ia hanya dapat tumbuh di atas ketinggian 2000 mdpl. Maka dari itu jika anda ingin merasakan kenikmatan purwaceng sebagai salah satu tanaman herbal yang banyak dibudidayakan masyarakat dataran tinggi Dieng maka wajib berkunjung ke kota Wonosobo.
Purwaceng memiliki beragam manfaat untuk kesehatan tubuh dan hanya bisa tumbuh subur di tanah yang mengandung belerang tinggi. Beberapa khasiat purwaceng yang bisa kita rasakan adalah mampu menghangatkan tubuh, mengobati masuk angin, obat pegal linu, mencegah kanker, dan masih banyak khasiat lain.
Sebagai salah satu oleh-oleh khas Wonosobo tanaman herbal ini dijual dalam bentuk bubuk serta kapsul dengan varian tergantung produsennya dan mengandung sejuta manfaat baik untuk kesehatan tubuh.
4. Opak Singkong
Saat berkunjung ke kota Wonosobo jangan hanya mengeksplor keindahan alamnya saja namun juga jangan lupa berburu oleh-oleh khas Wonosobo yang bisa dibawa pulang, salah satunya adalah opak singkong.
Opak singkong sendiri menjadi camilan khas Wonosobo yang sudah ada sejak berabad-abad tahun yang lalu sebagai teman minum di pagi hari. Opak singkong juga cukup populer di kalangan para pelancong tidak heran jika banyak yang menjadikannya buruan.
Bapak singkong terbuat dari bahan utama singkong atau ubi kayu yang diberi garam dan daun kucai. Biasanya masyarakat Wonosobo memproduksi opak singkong untuk dikonsumsi sendiri dan untuk dijual. Cita rasa dari opak singkong ini gurih dan sedap sehingga membuatnya banyak digemari.
5. Keripik Jamur
Keripik jamur menjadi salah satu oleh-oleh khas Wonosobo yang tidak boleh dilewatkan. Keripik jamur biasanya dijual dengan harga Rp28.000 per 150 gram. Keripik jamur khas Wonosobo memiliki cita rasa yang unik karena dibuat dari jamur merang yang bisa dengan mudah ditemui di sekitaran dataran tinggi Dieng.
Selain itu ada juga beragam keripik lain tergantung jenis jamur yang digunakan. Biasanya keripik jamur Dieng berwarna coklat kehitaman dengan cita rasa gurih dan renyah.
Cek juga: Waduk Wadaslintang Wonosobo
6. Kacang Dieng
Untuk yang punya hobi ngemil maka kacang Dieng menjadi oleh-oleh khas Wonosobo yang tidak boleh dilewatkan. Kacang Dieng bisa ditemui dengan mudah di toko oleh-oleh atau pusat perbelanjaan di sekitaran Kota Wonosobo.
Selain dikenal dengan nama kacang Dieng camilan yang satu ini juga sering disebut dengan kacang babi dibuat menggunakan kacang khusus khas Dieng pilihan lalu diolah dengan tambahan bumbu tradisional.
Tidak heran jika kenikmatan serta kelezatan kacang Dieng atau kacang babi ini selalu menjadi favorit para pelancong. Selain itu harganya juga ramah di kantong yakni dijual sekitar rp20.000 per 200 gram.
7. Dendeng Gepuk
Dendeng gepuk menjadi salah satu oleh-oleh khas Wonosobo yang banyak diburu para pelancong berkat rasanya ya nikmat. Bahkan dendeng gepuk bukan hanya dikenal di daerah asalnya namun juga terkenal di kawasan lain.
Dendeng gepuk khas Wonosobo disajikan dengan serundeng yang diberi sambal bajak dan nasi hangat. Anda bisa menyantap dendeng gepuk langsung di tempatnya sebagai teman makan nasi untuk mengusir rasa lapar setelah berkeliling seharian di tempat-tempat wisata yang ada di kota Wonosobo.
Selain itu makanan yang satu ini juga cocok dijadikan buah tangan dengan membeli varian yang berbentuk kering dalam kemasan dengan harga sekitar Rp130.000 per 100 gram.
8. Carica Sumbing Segar
Oleh-oleh khas Wonosobo yang satu ini memang sudah sangat terkenal. Di mana lagi Anda bisa menikmati kesegaran carica sumbing segar jika tidak di kawasan Wonosobo khususnya dataran tinggi Dieng.
Pasalnya carica atau buah dewa dan biasa disebut juga sebagai pepaya Dieng hanya bisa tumbuh subur di ketinggian sekitar 1500 hingga 3000 mdpl salah satunya adalah di kawasan dataran tinggi Dieng.
Jika pepaya pada umumnya memiliki bentuk yang besar, berbeda dengan pepaya Dieng atau biasa disebut carica ini memiliki bentuk yang mungil seukuran kedondong atau sebesar kepalan tangan.
Buah unik yang satu ini biasanya diolah menjadi minuman yang dibuat menggunakan gula alami sehingga lebih aman jika dikonsumsi oleh keluarga. Carica selain minuman yang menyegarkan ternyata memiliki beragam khasiat yang baik bagi kesehatan.
Sebagai salah satu oleh-oleh khas Wonosobo yang sangat populer, tidak heran jika banyak toko oleh-oleh yang menjual produk yang satu ini. Selain dijadikan sirup atau minuman banyak juga masyarakat sekitar yang mengolahnya menjadi roti Roma selai keripik dan lain sebagainya. Carica memiliki rasa yang manis keasaman sehingga menjadi perpaduan yang sempurna.
9. Sagon
Sagon khas Wonosobo memiliki cita rasa yang berbeda dibanding sagon pada umumnya. Camilan yang satu ini merupakan kue basah tradisional yang bisa dengan mudah dijumpai di pasar-pasar tradisional atau pedagang kaki lima yang ada di sekitaran Kota Wonosobo.
Sagon biasanya dibuat dari campuran tepung sagu dan parutan kelapa, namun kini ada juga yang membuatnya dengan tepung ketan maupun tepung kanji. Adonan yang sudah dicampur rata lalu dipadatkan di dalam loyang lingkaran dan dibakar di atas tungku hingga matang.
Biasanya dalam proses pemanggangannya akan diberi tambahan topping gula pasir sehingga membuatnya terasa lebih manis. Kue sagon cocok sekali dijadikan teman minum teh. Selain itu biasanya masyarakat Wonosobo menjadikan sagon sebagai salah satu hidangan wajib di hari raya.
10. Terong Belanda
Saat berkunjung ke kota Wonosobo jangan lupa menjadikan terong Belanda sebagai salah satu oleh-oleh khas Wonosobo yang akan dibagikan kepada teman maupun keluarga. Terong Belanda bukan dijadikan sayuran namun justru lebih enak dikonsumsi sebagai buah.
Biasanya terong belanda diolah menjadi minuman yang memiliki rasa asam dan menyegarkan. Terong belanda memiliki bentuk seperti telur atau buah plum dengan kandungan beragam vitamin yang baik untuk kesehatan tubuh.
Lagi lagi terong belanda mampu tumbuh subur di atas ketinggian 1000 hingga 2000 mdpl sehingga cocok sekali dibudidayakan di sekitaran Dieng Wonosobo. Tidak heran jika terong belanda sangat populer di kalangan para pelancong.
11. Teh Tambi
Sudah sangat jelas disebutkan jika Wonosobo berada di atas ketinggian rata-rata. Terutama kawasan dataran tinggi Dieng yang merupakan dataran tinggi sehingga cocok sekali dijadikan tempat budidaya teh.
Teh memang hanya bisa tumbuh subur di kawasan tinggi yang memiliki hawa sejuk. Salah satu teh yang cukup terkenal dari Wonosobo adalah teh tambi yang merupakan teh hitam asli Indonesia yang banyak diproduksi di kawasan Wonosobo.
Teh tambi berada di kawasan tambi yang bukan hanya dijadikan sebagai perkebunan teh untuk diproduksi daunnya namun juga menjadi salah satu destinasi wisata alam yang banyak dikunjungi para pelancong sebagai tempat healing untuk mengusir stres.
Hamparan hijau teh tambi memang sangat sejuk dipandang mata. Maka dari itu saat anda berkunjung ke kota Wonosobo jangan lupa untuk mampir ke kawasan kebun teh tambi untuk menikmati seduhan teh hangat sembari healing.
12. Geblek
Geblek menjadi salah satu camilan yang cukup populer di kawasan Jawa Tengah. Terutama di kawasan yang berhawa dingin seperti temanggung, Banjarnegara dan Wonosobo. Geblek sangat nikmat disantap ketika hangat sembari menyeduh segelas teh di pagi hari.
Oleh-oleh khas Wonosobo yang satu ini terbuat dari adonan tepung Pati atau tepung tapioka yang dibentuk seperti bunga maupun angka 8. Geblek bertekstur kenyal dengan rasa yang gurih membuat siapa saja ketagihan saat mencicipinya.
Selain dikonsumsi secara langsung geblek juga enak dimakan dengan tambahan kuah kacang atau kuah pecel. Satu buah geblek dijual dengan harga yang sangat murah yakni 500 hingga rp1.000 saja.
13. Opak Angin
Di mana lagi Anda bisa menikmati kelezatan otak angin jika tidak di kawasan Wonosobo. Opak angin atau biasa disebut kerupuk angin kerap disajikan sebagai camilan saat acara ritual adat.
Biasanya masyarakat Wonosobo menjadikan opak angin sebagai bungkusan saat acara adat seperti acara pasang kijing atau memperingati 1000 hari kematian sanak saudara.
Biasanya isi bungkusan bukan hanya opak angin namun dicampur dengan beberapa makanan ringan lain seperti krecek, jipang, opak singkong, pisang, kacang rebus dan lain sebagainya.
14. Sego Megono
Oleh-oleh khas Wonosobo yang cukup populer di kalangan masyarakat serta wisatawan yang datang adalah sego megono atau nasi megono yang merupakan nasi campur.
Sego megono biasanya berisi nasi putih yang dicampur dengan sayuran seperti kacang panjang, buncis, wortel, serta diberi tambahan sedikit ebi kering. Terakhir diberi bumbu khusus lalu dibungkus menggunakan daun pisang.
Namun ada juga masyarakat yang mengkonsumsinya secara langsung tanpa membungkusnya menggunakan daun pisang. Harga sepiring atau sebungkus sego megono terbilang cukup murah yakni rp5.000 hingga rp7.000 saja.
15. Keripik Kentang
Saat berkunjung ke kota Wonosobo untuk berkeliling ke tempat-tempat wisata nan indah pastikan anda juga berburu oleh-oleh khas Wonosobo yang memiliki cita rasa berbeda. Salah satu oleh-oleh khas Wonosobo yang cukup populer adalah keripik kentang Dieng.
Dieng sebagai salah satu dataran tinggi yang memiliki hawa sejuk memang cocok sekali dijadikan lahan untuk menanam kentang. Tidak heran jika banyak masyarakat yang melakukan kontrak penanaman kentang dengan perusahaan-perusahaan besar.
Melimpahnya hasil bumi berupa kentang membuat banyak masyarakat memproduksinya menjadi berbagai olahan salah satu yang cukup populer adalah keripik kentang khas Dieng. Kualitas kentang yang baik tentu saja menghasilkan cita rasa yang berbeda.
16. Gorengan Tempe Kemul
Jika banyak produsen atau UMKM yang menjadikan tempe kemul sebagai keripik tempe kemul banyak juga pedagang kaki lima yang membuat tempe kemul sebagai gorengan.
Gorengan tempe kemul teksturnya hampir mirip dengan tempe mendoan namun lebih garing. Untuk membuat tempe kemul juga sangat mudah pertama siapkan tempe lalu buat adonan tepung. Adonan tepung biasanya dibuat dari campuran Pati basah dan tepung terigu yang diberi bumbu kuning.
Selanjutnya beri irisan kucai dan goreng hingga matang. Biasanya tempe kemul berbeda dari tempe goreng biasa di mana tempe yang digoreng akan dibalut dengan tepung yang melimpah seperti kemul atau seperti tempe berselimut.
17. Salak khas Wonosobo
Kawasan Wonosobo yang dingin membuat tanaman salak tumbuh subur. Tidak heran jika kawasan ini menjadi salah satu sentral produksi salak pondoh yang cukup populer.
Banyak masyarakat sekitar yang menanam salak sebagai salah satu sumber penghasilan. Tidak heran jika salak pondoh dijual dengan harga yang murah. Jika sampai ke pedagang luar kota salak pondoh bisa mencapai harga 15 hingga 20.000, di daerah asalnya yakni Wonosobo salak bisa mencapai 2000 hingga 5.000 saja.
Sebagai salah satu oleh-oleh khas Wonosobo buah salak yang berasal dari kawasan ini memiliki rasa yang manis seperti madu. Tidak heran jika banyak wisatawan yang datang memburu buah tropis yang satu ini untuk dibagikan kepada teman maupun saudara di rumah.
18. Dodol Salak
Dodol salak menjadi salah satu oleh-oleh khas Wonosobo. Melimpahnya hasil budidaya salak di kabupaten Wonosobo membuat banyak UMKM atau masyarakat setempat yang mengolahnya menjadi beberapa camilan lezat salah satunya adalah dodol salak.
Dodol salat dibuat dari salak asli yang diberi tambahan tepung ketan, santan dan gula merah. Rasa dodol salak khas Wonosobo sangat legit serta kenyal membuat siapa saja yang mencicipinya ketagihan. Biasanya salat dikemas dalam mika yang dijual dengan harga bervariasi tergantung jumlahnya.
19. Combro
Oleh-oleh khas Wonosobo yang terakhir adalah combro. Combro sendiri merupakan camilan ringan yang banyak diproduksi oleh usaha rumahan. Biasanya combro berbentuk bulat dengan tekstur renyah.
Untuk Anda yang ingin membeli sebungkus combro bisa mencarinya di pusat oleh-oleh maupun pusat-pusat perbelanjaan yang ada di sekitaran Kota Wonosobo. Biasanya satu bungkus combro dijual dengan harga sekitar rp20.000 saja.
Penutup
Sampai di sini dulu rekomendasi oleh-oleh khas Wonosobo yang bisa dibawa pulang. Semoga ulasan dari kami bermanfaat sekian dan terima kasih.
Jangan lupa juga untuk mampir ke: