Oleh oleh khas Purworejo – Berburu oleh-oleh merupakan salah satu hal wajib yang harus dilakukan oleh mereka yang sedang berkunjung ke suatu tempat. Selain memanjakan diri dengan berkunjung ke destinasi wisata yang mempesona, biasanya para wisatawan akan berburu oleh-oleh khas daerah tersebut.
Purworejo menjadi salah satu kabupaten yang ada di Jawa Tengah yang menawarkan keindahan alam yang luar biasa. Setelah lelah beraktivitas sepanjang hari, memang tidak ada salahnya untuk mengambil waktu libur agar pikiran dan tubuh kembali segar. Kota yang berada di antara kabupaten Magelang dan Kebumen ini memiliki beragam oleh-oleh yang bisa dibawa pulang.
Oleh-oleh khas Purworejo biasanya memiliki cita rasa unik yang khusus bisa ditemukan di kawasan ini. Penasaran apa saja oleh-oleh khas Purworejo yang bisa dibawa pulang? Simak ulasan lengkapnya berikut ini
1. Kue Lompong
Oleh-oleh khas Purworejo yang pertama adalah kue lompong. Kue lompong merupakan salah satu jajanan tradisional yang jika dilihat dari penampilan luarnya tampak selayaknya kue basah yang dijual di pasaran.
Namun kue yang dilapisi oleh daun pisang ini merupakan salah satu jajanan legendaris yang sudah ada sejak puluhan tahun silam maka dari itu tidak heran jika makanan ini paling digemari oleh sebagian besar pelancar.
Kue lontong dibuat dari bahan dasar batang daun talas yang dilumatkan. Dalam bahasa Jawa lompong berarti talas inilah yang menyebabkan kue ini disebut sebagai kue lompong. Oleh-oleh khas Purworejo yang satu ini berwarna hitam legam namun saat dibelah isinya akan berwarna coklat
Kue lompong semakin nikmat disantap ketika masih hangat. Kemudian di bagian dalamnya terdapat isian kacang tanah yang telah ditumbuk sebelumnya lalu diberi tambahan gula pasir. Tidak heran jika kue lompong memiliki rasa yang legit dan sehingga membuat siapa saja ketagihan.
Untuk daya tahan simpannya sendiri juga cukup lama dengan cara disimpan di dalam freezer agar mengeras. Saat ingin menyantapnya maka bisa mengukus kembali kue lompong agar terasa lebih nikmat.
2. Rengginang
Kuliner selanjutnya dari kota Purworejo yang wajib dibawa pulang adalah rengginang. Nama rengginang sendiri tentu sudah cukup populer di kalangan masyarakat termasuk masyarakat Purworejo. Banyak orang menyukai jajanan yang satu ini karena rasanya yang gurih dan renyah sehingga cocok disantap dikala bersantai bersama keluarga.
Bahkan banyak masyarakat yang menjadikan rengginang sebagai jajanan andalan di kala hari raya. Rengginang sendiri terbuat dari beras ketan yang dimasak kemudian diberi bumbu khusus dan dikeringkan. Dalam pembuatan rengginang juga tidak membutuhkan bahan pengawet namun ia tetap bisa disimpan dalam waktu yang lama asalkan dalam kondisi kering.
Rengginang khas Purworejo dibuat masih menggunakan peralatan tradisional. Tidak heran jika cita rasanya sungguh khas serta menjadikannya sebagai panganan paling digemari oleh masyarakat begitu juga dengan para wisatawan.
3. Kue Satu
Kue satu menjadi salah satu oleh-oleh khas Purworejo yang wajib masuk dalam daftar wisata kuliner Anda kali ini. Biasanya kue satu banyak ditemukan saat perayaan hari raya, di Kota Purworejo Anda bisa menemukan dengan mudah kue 1 di gerai-gerai oleh-oleh yang berada di sepanjang jalan.
Kue satu atau banyak disebut dengan kue Kroya dibuat dari bahan dasar kacang hijau yang diberi gula pasir kemudian dicetak dan di oven atau dijemur kering. Untuk teksturnya sendiri sangat lembut dan unik dan cocok sekali dijadikan teman untuk minum teh atau kopi di pagi dan sore hari bersama keluarga tercinta.
Proses pembuatannya menggunakan bahan-bahan alami tanpa pengawet atau campuran bahan kimia sehingga daya tahan simpannya relatif tidak terlalu lama namun tetap bisa dijadikan oleh-oleh yang berasal dari daerah jauh sekalipun.
4. Lanting Purworejo
Lenting bisa dengan mudah ditemui di sepanjang Kota Purworejo. Pasalnya camilan yang satu ini cukup populer di kalangan masyarakat Purworejo Kebumen dan sekitarnya. Bahkan hampir di seluruh gerai oleh-oleh bisa ditemui camilan khas yang satu ini.
Oleh-oleh khas Purworejo yang satu ini terbuat dari Pati singkong yang diberi bumbu khusus kemudian dibentuk bulat-bulat atau angka 8. Terakhir adonan ranting digoreng hingga garing dengan rasa gurih nan renyah. Lanting sendiri memang cukup populer di kawasan Jawa Tengah salah satunya adalah di Kota Purworejo.
Keberadaan lanting sudah ada sejak puluhan tahun silam dengan bentuknya yang bulat atau lingkaran. Lalu seiring berjalannya waktu bentuk ranting berubah lainnya angka 8 serta diberi varian warna-warni. Untuk rasanya sendiri juga sudah dikombinasikan dengan banyak varian rasa mulai dari original, keju, pedas, manis, bawang, hingga asin.
5. Jenang Krasikan
Jenang krasikan menjadi salah satu oleh-oleh khas Purworejo yang wajib dibawa pulang. Jeneng krasikan khas Purworejo memiliki cita rasa yang berbeda dari jenang pada umumnya. Dibuat dari bahan dasar beras ketan yang diberi gula merah dan santan. Jika dilihat dari tekstur dan warnanya jenang tampak tidak jauh berbeda dengan dodol.
Untuk proses pembuatannya sendiri juga cukup mudah namun memakan waktu yang terbilang lama. Setelah beras ketan dimasak hingga matang lalu didiamkan. Selanjutnya gula merah dimasak beserta santan dan diaduk hingga sedikit mengental. Terakhir masukkan beras ketan kemudian aduk terus hingga matang dan memiliki tekstur lengket seperti dodol.
6. Geblek
Geblek merupakan jajanan yang populer di kawasan Jawa Tengah. Begitu juga di Kota Purworejo Anda bisa menemukan dengan mudah camilan yang satu ini. Para pelancong yang datang ke kota Purworejo biasanya tidak akan melewatkan berburu ke untuk dibawa pulang.
Geblek sendiri terbuat dari tepung singkong atau Pati singkong yang diberi parutan kelapa serta bumbu khas sehingga menghasilkan cita rasa yang unik gurih dan lezat. Untuk bentuk geblek biasanya seperti gelang rantai atau seperti angka 8.
Jika dilihat dari penampilannya ke black seperti aci goreng yang menggelembung. Bahkan cita rasanya sendiri hampir mirip dengan aci goreng atau cireng dari Bandung. Geblek akan terasa semakin yakin saat disantap dengan tambahan saus kacang atau sambal pecel serta segelas teh hangat.
7. Jipang
Jipang tentu tidak asing lagi di telinga kita. Pasalnya jajanan yang satu ini sudah ada sejak lama dan cukup digemari oleh masyarakat. Bahkan jipang sudah tersebar di banyak kuota sampai ke pedesaan kecil. Meski Jipang memiliki tampilan yang sederhana namun proses pembuatannya cukup panjang.
Pertama cuci bersih beras ketan lalu dikukus hingga setengah matang. Lanjut cuci daun kukus kembali, baru kemudian dilakukan proses penjemuran sekitar 2 hari atau hingga adonan Jepang benar-benar kering.
8. Mendut
Oleh-oleh khas Purworejo selanjutnya adalah mendut. Salah satu jajanan tradisional ini berwarna hijau yang berasal dari daun pandan dan biasa dijadikan sebagai makanan penutup. Mendut cukup populer di kawasan Purworejo serta banyak dicari oleh para wisatawan yang datang karena rasanya yang legit dan manis.
Untuk bahan dasar pembuatannya sendiri berasal dari tepung beras ketan kemudian di ulen hingga kalis. Terakhir beri isian parutan kelapa yang dicampur dengan gula merah dan dibungkus menggunakan daun pisang. terakhir kukus Mendut hingga matang dengan kekenyalan yang pas.
Cita rasanya yang legit dan manis membuat siapa saja yang mencicipinya akan ketagihan terlebih lagi saat disantap dalam kondisi hangat beserta segelas teh maupun kopi.
9. Clorot
Clorot menjadi salah satu oleh-oleh khas Purworejo yang cukup populer. Bahkan saat kita mendengar namanya sendiri sudah terdengar cukup unik. Jajanan pasar yang satu ini terbuat dari tepung beras serta gula merah lalu dibungkus dengan janur dan membentuk gulungan seperti terompet.
Untuk proses pembuatannya sendiri juga cukup mudah kata mas siapkan beberapa bahan mulai dari gula merah, santan, tepung beras, garam, serta pandan. Campurkan seluruh bahan kecuali tepung beras dan diaduk hingga rata. Setelah rata barulah diberi tepung beras dan diaduk kembali.
Terakhir masukkan adonan ke dalam daun kelapa muda dan dibentuk seperti terompet lalu dikukus hingga matang. Berkat perpaduan bahan tradisional serta penggunaan janur atau daun kelapa muda membuat rasanya sangat khas yakni manis gurih dan lezat.
Maka dari itu saat anda berkunjung ke kota Purworejo jangan sampai melewatkan jajanan yang satu ini.
10. Cenil
Cenil adalah panganan yang dibuat dari singkong dengan bentuk yang unik. Cenil sendiri bisa ditemukan dengan mudah di sekitaran Kota Purworejo. Cenil juga termasuk salah satu panganan legendaris yang sudah ada sejak lama.
Tidak heran jika camilan yang satu ini cukup digemari baik oleh masyarakat maupun wisatawan yang datang. Untuk pembuatan cenil sendiri terbilang cukup mudah. Pertama siapkan Pati singkong kemudian diberi warna sesuai selera dan direbus hingga matang.
Terakhir angkat cenil dan beri taburan kelapa serta gula pasir atau gula merah cair sesuai dengan selera. Biasanya oleh-oleh khas Purworejo yang satu ini disuguhkan dalam piring yang diberi lapisan daun pisang sebelumnya.
11. Sego Penek Ngandul
Oleh-oleh khas Purworejo yang tidak kalah menggugah selera adalah sego penek ngandul yang merupakan makanan berat. Jadi sebelum anda memutuskan menikmati kuliner yang satu ini pastikan mengosongkan perut terlebih dahulu.
Sepiring sego penek ngandul berisi nasi putih yang diberi sayur-mayur seperti lodeh nangka dan ampas bayam. kuliner yang satu ini cocok dijadikan hidangan makan siang yang disantap menggunakan pincuk daun pisang sehingga membuatnya terlihat lebih unik dengan aroma khas daun pisang.
Banyak yang mengatakan jika oleh-oleh khas Purworejo yang satu ini sudah ada sejak zaman Belanda serta Jepang atau termasuk salah satu kuliner legendaris yang dijual dengan harga cukup murah yakni mulai dari rp5.000-an saja.
12. Kupat Tahu
Saat anda berkunjung ke kota Purworejo jangan lupa mampir ke kedaikupa tahu yang ada di sepanjang jalan kota ini. Kupat tahu sendiri memang cukup terkenal di kawasan Jawa termasuk di Purworejo.
Sesuai dengan namanya kupat tahu berisikan ketupat atau lontong yang diberi irisan tahu, tauge, kol daun bawang lalu diberi bumbu kacang manis. Rasa manis dari bumbu kacang biasanya berasal dari kecap manis yang dicampur dengan kacang tanah serai lalu.
Meski makanan ini terlihat cukup sederhana namun cita rasanya tidak kalah lezat maka tidak heran jika banyak orang yang jatuh cinta dengan kuliner sederhana khas Purworejo yang satu ini. Untuk sepiring kupat tahu biasanya dijual mulai dari rp10.000 saja.
13. Sego Koyor
Nama sego koyor cukup populer di Kota Purworejo baik di kalangan masyarakat maupun para wisatawannya. Sesuai dengan namanya sepiring sego koyor biasanya berisi nasi putih dengan lauk choir atau urat nadi sapi. Untuk layar sendiri tentu berbeda dengan lemak atau lemak babi dan jeroan.
Dalam penyajiannya sego koyor juga cukup unik karena disajikan di atas daun pisang dan lebih nikmat disantap ketika hangat. Untuk melengkapi rasa maka setelah sego koyor bisa disantap dengan tempe yang dibakar dengan tepung.
Untuk yang ingin merasakan kenikmatan sego koyor maka bisa mendapatkannya di malam hari karena memang pedagangnya menjual kuliner yang satu ini tengah malam yakni tepat pada pukul 00.30 WIB. Biasanya banyak pedagang yang berjualan di sekitaran pasar balendo.
Untuk suporsi sego koyor bisa dibeli dengan harga rp8.000 saja.
14. Sate Winong
Oleh-oleh khas Purworejo selanjutnya adalah sate Winong yang berasal dari desa Winong. Di desa ini ada banyak penjual sate kambing sehingga banyak yang menyebutnya sebagai sate Winong sesuai dengan lokasinya.
Meski sate kambing bisa ditemukan di banyak tempat namun sate kambing khas Winong memiliki rasa yang berbeda. Pasalnya kecap yang digunakan merupakan buatan sendiri. Contohnya kecap buatan Maskuri yang menggunakan bawang putih, lengkuas, serta serai.
Untuk menambah cita rasa unik biasanya sate Winong ditaburi irisan daun jeruk. Untuk seporsi sate Winong dijual mulai dari rp20.000
15. Itu Ireng
Selain deretan makanan yang bisa dijumpai di kawasan Purworejo ada juga beberapa jenis minuman yang cukup populer di kota ini salah satunya adalah itu Ireng. Jika kawasan lain memiliki minuman khasnya masing-masing seperti kebumen ada es krim dawet Ireng. Lalu di Purworejo ada cendol berwarna hitam atau Ireng sehingga membuatnya berbeda dari cendol dawet pada umumnya.
Warna Ireng atau hitam didapat dari abu bakar jerami atau biasa disebut batang padi kering. Bakaran jerami biasanya akan disaring dan menjadi pewarna cendol lalu ditambahkan aditif cendol.
Maka itu Ireng menjadi salah satu minuman yang cukup digemari di kota ini. Segelas dawet Ireng atau ibu Ireng bisa melepas dahaga setelah anda berkeliling ke tempat wisata yang ada di kota ini dengan harga yang sangat terjangkau yakni mulai dari rp3.000 saja.
16. Sego Megono
Sego megono menjadi oleh-oleh khas Purworejo selanjutnya. Meski sego megono bisa ditemui hampir di seluruh kawasan Jawa Tengah namun sego menggunakan Purworejo memiliki cita rasa yang berbeda.
Sepiring sego megono biasanya terdiri dari nasi urap yang dicampur dengan kelapa muda dan sayur-mayur. Sayurannya sendiri bisa berasal dari bayam, daun singkong, serta kangkung. Nah untuk menambah kelezatan sego megono biasanya ditemani dengan tempe mendoan serta gorengan lainnya.
Untuk menikmati sepiring sego menggono tidak memerlukan budget yang begitu besar karena hanya dijual dengan harga rp5.000 saja.
17. Sop Pak Giyo Kondang Roso
Oleh-oleh khas Purworejo yang terakhir adalah sop pak gio kondang Poso. Warung makan sop kondang Poso terlihat cukup sederhana yang terletak di kawasan jalan Urip Sumoharjo nomor 89.
Sop yang dijual di kedai ini memang memiliki cita rasa yang berbeda dari kebanyakan soto pada umumnya. Pasalnya kuahnya sangat enak serta segar.
Piring sop biasanya berisikan potongan ayam atau sapi, bihun, kentang, kol, seledri serta kuah. Untuk pelengkap Anda bisa menikmatinya bersama Mbak wan jagung memasak telur puyuh, tahu dan tempe.
Penutup
Sampai di sini dulu ulasan dari kami kali ini. Semoga rekomendasi oleh-oleh khas Purworejo yang kami berikan bisa bermanfaat. Sekian dan terima kasih.
Baca juga: Pantai Jetis Purworejo Kini Makin Cantik