Cara ke Bali Naik Bus – Bali merupakan salah satu destinasi wisata populer yang ada di Indonesia. Maka jangan heran jika Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai yang ada di Bali nampak hampir selalu ramai, karena memang para wisatawan baik domestik maupun internasional umumnya lebih memilih untuk datang ke Bali menggunakan transportasi udara.
Padahal, kita juga bisa berkunjung ke Bali menggunakan jalur darat dan laut. Namun nampaknya saat ini pilihan transportasi darat sudah cukup jarang diminati oleh wisatawan, sehingga sangat sedikit sekali informasi yang bisa didapatkan mengenai hal tersebut.
Minimnya informasi tersebut biasanya akan membuat wisatawan kebingungan ketika ada saat dimana Bandara di Bali terpaksa ditutup karena beberapa alasan, salah satunya ketika Gunung Agung mengalami peningkatan aktivitas.
Cara Ke Bali Naik Bus
Nah untuk itulah, disini saya bakal membagikan beberapa informasi yang kami ketahui yang dirasa penting bagi wisatawan yang akan datang atau pergi dari Bali menggunakan Bus. Berikut ini ulasan mengenai cara ke Bali naik bus yang bisa kalian jadikan referensi:
Berapa Lama Waktu yang Ditempuh?
Waktu tempuh dari pelabuhan Gilimanuk ke Denpasar atau tempat bus menurunkan penumpang biasanya adalah sekitar 4 jam, bahkan bisa lebih cepat jika tak ada hambatan berarti. Paling lama sih 5 jam ya, kalau banyak macet-macetnya.
Kemacetan ini biasanya paling sering terjadi ketika sudah memasuki wilayah perbukitan di Tabanan, dimana cukup banyak truk penuh muatan yang ngos-ngos’an ketika melalui jalur berliku dan menanjak. Plus, daerah ini juga sangat rawan terjadi kecelakaan. Dan kalau misal terjadi kecelakaan, biasanya lalu lintas bisa macet total.
Sementara untuk penyebrangan dari Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi) ke Gilimanuk (Bali) waktu tempuhnya beragam, tergantung berapa banyak antrian kapal yang bersandar dan juga tergantung cuaca. Untuk jadwal keberangkatan kapal sendiri, sepertinya nggak ada ya. Setiap jam ada kok.
Waktu tempuh paling cepat adalah ketika kita menyebrang di pagi buta sampai sebelum jam 7 pagi karena hanya ada sedikit sekali antrean kapal bersandar. Kalau saya tak salah ingat, kita hanya membutuhkan waktu sekitar 30 sampai 45 menit saja. Sementara jika antrian cukup padat, biasanya akan membutuhkan waktu sekitar satu jam atau lebih.
Yang jelas sih kalau misal kita naik bus dari Denpasar sampai ke Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi) atau sebaliknya, rata-rata waktu tempuhnya adalah mulai dari 4 sampai 5 jam. Sangat jarang sekali molor hingga 6 jam.
Sementara kalau misalnya kita memilih naik bus dari (atau ke) Surabaya, total waktu tempuh yang dibutuhkan rata-rata adalah sekitar 12 sampai 13 jam. Seperti yang sudah kuceritakan pada posting tentang perjalanan naik bus Restu Mulya dari Denpasar ke Surabaya.
Kalau dari (atau ke) Yogyakarta, waktu tempuhnya rata-rata adalah 16 sampai 17 jam. Yang menarik adalah perjalanan dari dan ke Jakarta yang selisih waktunya bisa berbeda sangat jauh.
Saat saya melakukan perjalanan menuju ke Jakarta menggunakan bus Safari Dharma Raya, waktu yang dibutuhkan adalah sekitar 24 jam. Kalau kata sopirnya, itu adalah waktu tempuh tercepat. Kalau molor ya bisa sekitar 26 sampai 28 jam, tergantung seberapa banyak hambatannya. Oiya, kalau pakai bus yang berbeda, mungkin waktu tempuhnya juga akan berbeda pula. Karena rute perjalanan yang dipilih serta seberapa sering bus akan berhenti bisa berbeda-beda.
Lalu untuk perjalanan dari Jakarta menuju ke Denpasar, waktu tempuhnya adalah sekitar 34 sampai 35 jam jika tak ada hambatan berarti. Ini merupakan waktu tempuh rata-rata berdasarkan pengalaman saya pribadi, serta dari hasil bertanya pada beberapa orang yang berpengalaman.
Dimana (Terminal) Kita Diturunkan Saat Tiba?
Saat sudah tiba di Bali, biasanya kita akan diturunkan di Terminal Mengwi, sebuah terminal yang sayangnya amat sangat sepi karena lokasinya yang menurut saya kurang strategis.
Tapi tenang, biasanya disini akan ada angkutan umum dan juga taksi yang sudah standby. Namun saya kurang tau apakah tarif yang dikenakan oleh para sopir taksi disini tergolong “wajar” atau tidak. Sementara untuk angkot nya sendiri, tarif yang dikenakan juga cukup bikin kaget, tergantung sopir nya juga sih.
Yang jelas, terakhir kali saya kesana sih tarifnya masih di kisaran 10-20ribuan. Itupun mereka hanya akan mengantarkan kita ke terminal Ubung, yang biasanya bisa ditempuh dalam waktu 15 sampai 25 menit. Oiya, ketika tengah malam pun para sopir angkot ini masih ada yang tetap standby loh!
Atau sebagai alternatif, biasanya sebelum sampai terminal Mengwi akan ada beberapa orang (sebut saja driver) yang naik ke bus dan menawarkan jasa transport, dengan mobil pribadi yang sudah disiapkan di tekape.
Tarif yang dikenakan biasanya di kisaran 15 ribuan untuk sampai ke terminal Ubung. Atau terkadang mereka akan menawarkan untuk mengantar kita langsung ke lokasi yang kita kehendaki, dengan tarif yang bisa kalian tawar sendiri.
Dimana (Terminal) Lokasi Pemberangkatan?
Sebelum bahas lebih lanjut, saya bahas Terminal Ubung terlebih dulu yaa. Terminal bus di Bali yang lokasinya lebih dekat dengan kota Denpasar ini dulunya adalah terminal kedatangan sekaligus keberangkatan. Ia berada tepat di jalur utama Denpasar-Gilimanuk.
Namun saat ini, terminal kedatangan dipindahkan ke Terminal Mengwi, yang lokasinya cukup jauh (walaupun sebenarnya nggak jauh-jauh banget sih) dari kota Denpasar.
Sehingga, sekarang ini Terminal Ubung hanya difungsikan sebagai teminal keberangkatan saja. Itu pun hanya untuk bus dengan rute jarak dekat. Karena saat ini, Terminal Mengwi juga sudah difungsikan sebagai lokasi keberangkatan untuk bus AKAP.
Meski demikian, terminal Ubung masih menjadi lokasi penjemputan favorit karena memang lokasinya lebih dekat dengan kota. Selain itu, di lokasi ini juga kita akan lebih mudah menemukan ojek konvensional, serta lebih memungkinkan untuk memesan ojek online. Meskipun yaa tetep sih, kita mesti jalan agak jauh dari terminal supaya bisa memesan ojek atau taksi online.
Di lokasi sekitaran Terminal Ubung kamu juga akan lebih mudah menemukan mini market dan juga tempat makan. AKAN TETAPI, kamu wajib meningkatkan kewaspadaanmu ketika berada disini. Jangan tanya kenapa, kamu pasti tau maksudnya.
Jika kamu enggan untuk berangkat dari Terminal Mengwi, terkadang kamu bisa memilih untuk berangkat dari Pool alias garasi bus yang ingin kamu tumpangi jika ternyata kamu sudah membeli tiket sebelum hari keberangkatan.
Dimana Memesan Tiket?
Nah kalau soal ini sih suka-suka kamu aja ya. Kalau misalnya kamu harus pergi dadakan, kamu bisa langsung beli tiket di agen-agen yang ada di Terminal Ubung, Terminal Mengwi, atau lewat calo yang siap nodong kamu setibanya di terminal.
Kamu juga bisa membeli tiket di ruang tunggu, dimana biasanya para calo dan atau kernet bus akan mencari penumpang tambahan sebelum berangkat. Kalau beli disini, jangan lupa untuk tanya dulu, jam berapa bus akan berangkat, dan bus mana yang akan kita tumpangi?
Tapi kalau misalnya kepergianmu tidak mendadak, maka kamu bisa booking tiket bus melalui agen agen bus yang lokasinya … Bertebaran di penjuru kota Denpasar :)) Biasanya sih di sekitaran Jalan Diponegoro ada beberapa agen tiket bus yang bisa kamu temukan. Namun sayangnya hampir semua agen tiket bus yang bertebaran di sana sudah tidak beroperasi lagi.
Disini saya cuma bakal ngasih rekomendasi bus yang terbukti nyaman ya. Yang jadi favoritku adalah Safari Dharma Raya untuk urusan kenyamanan. Pilihan rutenya sangat banyak juga sih ini. Next, ada juga Restu Mulya atau Wisata Komodo.
Alternatif lain bisa juga pilih adalah bus Kramat Jati, Gunung Harta, dan Lorena / Karina (belum pernah naik, tapi sejauh yang saya lihat di jalanan sih bus ini nggak begitu ugal-ugalan).
Sementara kalau cuma mau sampai Gilimanuk dan menyebrang sendiri ke Banyuwangi dengan budget minim, kamu langsung saja datang ke Terminal Ubung, cari bus jurusan Gilimanuk. Karena bus-bus itu biasanya tak memiliki agen, jadi kita bisa langsung bayar dan naik. FYI, bus jurusan Gilimanuk nggak ada yang besar dan ber-AC ya.
Dan perlu kamu tau juga, bagi kamu yang mudah mual-mual, sebaiknya hindari bus macam ini. Kalaupun nekat, yaa siapkan aja perlengkapan anti mual misalnya permen asem, plus jaket yang tebal untuk menghindari masuk angin (yes, bus nya melaju dengan pintu dan bahkan jendela yang terbuka).
Note: Cerita Pengalaman Mas Pandu
Penutup
Oke, sekian dulu untuk posting tentang cara ke Bali Naik Bus yang bisa kami sajikan untuk anda. Kalau misal ada yang harus dikoreksi, silakan tinggalkan komentar yaa. Dan bagi kamu yang belum pernah berkunjung ke Bali, silakan baca halaman Tips Liburan ke Bali. Semoga bermanfaat! 🙂
Baca juga: