Keunikan objek wisata Waduk Wadaslintang Wonosobo. Tidak akan kehabisan kata untuk menuliskan keindahan dan keberagaman wisata Indonesia.
Salah satu yang akan kita kunjungi kali ini adalah Waduk Wadaslintang Wonosobo. Waduk ini merupakan salah satu obyek wisata yang cukup unik karena berada di perbatasan dua kabupaten, yaitu Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo berbatasan dengan Kecamatan Padureso, Kabupaten Kebumen.
Kali Medono atau Kali Gede atau Kali Bedegolan merupakan sumber utama pemasok air ke waduk ini, di samping sungai – sungai kecil yang memasok air ke waduk, diantaranya Sungai Lancar, Sungai Waturangkang, Sungai Somagede dan Sungai Tritis. Seluas 196 km merupakan Daerah Tangkapan Air ( DTA ) dari waduk tersebut.
Lokasi waduk merupakan daerah pegunungan yang berhawa sejuk dengan panorama alam pegunungan yang sangat indah, sehingga sangat cocok untuk rekreasi bersama teman- teman maupun keluarga.
Apalagi bagi penghobi memancing waduk ini sangat tepat karena udara yang sejuk dan lingkungan yang asri ditambah berbagai jenis ikan di tebar di waduk tersebut.
Sejarah Pembangunan Waduk Wadaslintang Wonosobo
Kondisi topografi sekitar waduk di bagian utara merupakan daerah tangkapan air berupa perbukitan, di daerah tengah merupakan dataran rendah berupa daerah perkampungan dan persawahan, sedangkan bagian selatan merupakan lahan pasir pantai selatan.
Sedangkan kondisi curah hujan di sekitar waduk berkisar antara 1800 – 5800 mm per tahun atau rata – rata 3656 mm per tahun.
Dahulu dalam proses pembangunannya, waduk ini menelan beberapa desa sehingga mengharuskan warganya untuk berpindah tempat tinggal. Tanah yang diperlukan untuk area waduk tersebut mencapai 2.626 ha, dan harus memindahkan sekitar 7.000 penduduk.
Genangan air nya mencakup 9 desa. Pembangunan waduk ini memerlukan waktu selama tujuh tahun dan dikerjakan oleh kontraktor Hydro Resource Coorporation, Filiphina bekerjasama dengan dimulai tahun 1982 dan mulai beroperasi tahun 1988.
Waduk Wadaslintang Wonosobo memiliki keistimewaan yaitu selain panorama yang indah tetapi juga merupakan bendungan tertinggi di Indonesia mencapai 125 meter.
Para Pakar dari negara asing sangat mengagumi konstruksi beton bendungan ini yang diproyeksikan mampu bertahan sampai 200 tahun.
Bendungan ini dengan lebar 10 meter dan panjang 650 meter serta tinggi 116 meter berisi air maksimal 443 juta m3, sehingga bendungan ini tergolong cukup dalam.
Fungsi Dan Manfaat Bendungan Wadaslintang
Setelah selesai pembangunan dan beroperasi maka waduk ini mempunyai beberapa fungsi dan manfaat, diantaranya:
1. Pembangkit Listrik Tenaga Air ( PLTA )
Waduk ini memiliki fungsi yang utama sebagai pembangkit listrik tenaga air yang mampu menghasilkan daya listrik sebesar 16 MW dengan transmisi jaringan kurang lebih 30 km.
2. Perikanan
Waduk Wadaslintang Wonosobo telah ditebari benih ikan yang bisa dipanen bila telah besar ikannya sebagai sumber protein bagi masyarakat sekitar waduk.
Di samping itu masyarakat sekitar memanfaatkannya sebagai budi daya ikan dengan sistem karamba yang dikerjakan secara profesional sehingga menyerap tenaga kerja dari sekitar waduk. Banyak juga masyarakat yang mencari ikan di waduk lalu dijual sebagai mata pencaharian sehingga ini membuka peluang usaha.
3. Sarana Irigasi
Fungsi utama waduk ini adalah sebagai sarana irigasi dan pembangkit listrik tenaga air. Sedangkan untuk irigasi meliputi daerah Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Purworejo.
Setiap tahun Waduk Wadaslintang Wonosobo mengairi lahan irigasi dengan pola tanam padi-palawija. Dari ketersediaan air hilir waduk dan jumlah air yang tertampung, maka potensi luas lahan yang terairi irigasi adalah kurang lebih 33.279 ha.
Sebagai tambahan informasi dewasa ini kedua daerah Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Purworejo mampu menjadi salah satu lumbung padi untuk Jawa Tengah.
Kebumen dengan dukungan irigasi dari bendungan wadaslintang dan waduk sempor mampu surplus beras 150 ribu ton tiap tahun. Sedangkan Purworejo berhasil surplus 110 ribu ton per tahun.
Dengan pola tanamnya dua kali padi dan sekali palawija. Dengan adanya waduk tersebut maka sepanjang tahun areal persawahan di Purworejo bagian barat dan Kebumen air melimpah.
4. Mencegah Banjir
Jumlah air di hulu waduk dan sungai – sungai di sekitar yang mensuple air ke waduk sangatlah besar disaat musim penghujan atau saat banjir, hal ini sangat berbahaya untuk daerah di hilir waduk.
Dengan adanya bendungan ini maka air akan tertahan di bendungan dan akan di keluarkan secara bertahap sehingga tidak membahayakan daerah di bawah bendungan.
5. Penampung Air
Air dari aliran sungai yang diatas waduk akan ditampung oleh waduk tersebut dan disaat musim kemarau air akan dialirkan sesuai keperluannya. Sehingga air yang tertampung akan berkurang disaat musim kemarau.
6. Sebagai Obyek Wisata
Dikelilingi perbukitan dan gunung-gunung membuat udara menjadi sejuk, ditambah dengan panorama alam pegunungan yang mempesona menjadikan Waduk Wadaslintang Wonosobo layak untuk dikunjungi sebagai penawar penat.
Harga tiket yang terjangkau membuat obyek ini selalu ramai dikunjungi baik saat liburan maupun hari-hari biasa. Di tempat ini kita juga bisa mengadakan kegiatan perkemahan. Apabila kita ingin menyusuri bendungan ini kita bisa menyewa perahu bermesin atau perahu dayung sambil menikmati indahnya alam pegunungan.
Akan lebih indah dan mengagumkan apabila kita berkunjung di sore hari ketika sinar mentari menyinari gunung-gunung di sekeliling waduk. Hamparan kumpulan air yang luas akan membuat kita takjub, dengan latar belakang Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.
7. Tempat Memancing yang Asyik
Waduk ini menjadi habitat beberapa jenis ikan, diantaranya ikan nila, ikan mas, ikan kampala, ikan kutuk, ikan tawes, ikan gurame dan lain-lain. dari berbagai jenis ikan tersebut, ikan nila yang menjadi favorit para pemancing.
Dikarenakan terkenal dengan ikan nila babonnya, yaitu ikan nila yang besar-besar ukurannya. Umpan memancing di waduk ini biasanya umpan alami seperti cacing, lumut, udang dan lain-lain. Untuk memancing ikan nila babon silahkan menggunakan umpan lumut.
Akses Menuju Waduk Nan Eksotis
Untuk Menuju lokasi kita bisa menempuh jalur dari Kebumen maupun dari Wonosobo. Jika dari Kebumen kita bisa menempuh dua jalur yaitu pertama melalui kewedusan, Kabupaten Kebumen.
Dari Kewedusan menggunakan sepeda motor dengan waktu tempuh 25 menit mencapai waduk. Rute dari Kewedusan ke waduk dengan jalan berliku-liku dan di kanan kiri jurang sehingga kewaspadaan dan hati-hati sangat diperlukan.
Apabila kita menggunakan jalur yang landai untuk menuju waduk yang eksotis ini sebaiknya kita melalui Prembun, Kebumen. Melalui jalur ini kita akan menempuh waktu lebih lama, dimana waktu yang diperlukan kurang lebih satu jam.
Jalur Prembun – Waduk Wadaslintang Wonosobo jaraknya 8 km dengan kondisi jalan beraspal hotmix dan dilalui angkutan umum. Di sekitar genangan waduk banyak ditumbuhi pepohonan rindang karena merupakan hutan pinus dan hutan milik perhutani.
* * * * * *
Demikianlah ulasan mengenai objek wisata Waduk Wadaslintang Wonosobo yang bisa kami ulas untuk anda. Semoga bisa menjadi referensi liburan untuk anda dan orang tercinta untuk menghabiskan waktu liburan bersama.
Kunjungi juga: 30 Tempat Wisata di Wonosobo