Jika Anda ingin mengenal lebih jauh tentang sejarah kemaritiman Indonesia maka Museum Bahari Jakarta adalah tempat yang harus Anda tuju. Museum yang telah berdiri sejak tahun 1977 ini menyimpan banyak sekali koleksi benda-benda bersejarah yang berhubungan dengan kejayaan maritim Indonesia.
Objek wisata di Jakarta ini berada pada gedung yang sudah berusia sangat tua, namun mengingat isinya yang sangat berharga. Maka pemerintah saat ini sudah mulai melakukan revitalisasi bangunan-bangunan yang ada di museum ini. Saat ini keadaan museum bahari sudah cukup bagus. Berbagai koleksi benda bersejarah di dalamnya juga sudah mulai tertata dengan rapi.
Sejarah Museum Bahari Jakarta
Museum Bahari merupakan salah satu bangunan tertua yang ada di Jakarta. Bangunan gedung museum ini mulai di bangun pada zaman pendudukan Belanda di tahun 1652. Pada awalnya gedung museum digunakan sebagai gudang VOC untuk menyimpan berbagai komoditi rempah yang berasal dari berbagai penjuru tanah air.
Pengembangan bangunan ini terus berlanjut hingga tahun 1759, dan pada tahun 1977 setelah Indonesia merdeka pemerintah DKI di bawah kepemimpinan Gubernur Jakarta Ali Sadikin akhirnya meresmikan bekas gudang VOC ini sebagai Museum.
Lokasi dan Alamat Museum Bahari Jakarta
Museum bahari berada di daerah Jakarta Utara, tepatnya di Jl. Pasar Ikan No. 1. Jaraknya berdekatan dengan TPI Pasar Ikan. Jika Anda datang dengan menggunakan kendaraan pribadi, Anda bisa memarkirkan kendaraan di area parkir Menara Syahbandar.
Lokasi: Jalan Pasar Ikan Nomor 1, Kawasan Sunda Kelapa, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara
Jam Buka dan Harga Tiket Masuk
Museum Bahari Jakarta dibuka untuk umum pada hari Selasa s.d Minggu, mulai dari pukul 09.00 – 15.00 WIB. Sedangkan pada hari senin dan hari libur nasional museum ini tutup.
Untuk bisa masuk ke dalam museum Anda akan dikenakan biaya tiket masuk sebesar:
HTM:
- Anak-anak: Rp2.000
- Mahasiswa: Rp3.000
- Dewasa: Rp5.000
Koleksi Museum Bahari Jakarta
Sebagai salah satu museum yang dikhususkan untuk menyimpan berbagai benda bersejarah yang berhubungan dengan kelautan Indonesia, Museum bahari memiliki koleksi yang sangat banyak. Koleksi-koleksi tersebut masih terawat dan tersimpan dengan rapi hingga saat ini.
Berbagai koleksi yang ada di Museum Bahari ini menyimpan banyak nilai sejarah yang sangat berharga, terutama untuk lebih mengenal sejarah kemaritiman Indonesia dari masa ke masa. Ada nilai edukasi yang bisa didapat setiap kali para pengunjung datang untuk mengunjungi museum ini.
Oleh karena itu ada baiknya Anda datang dengan mengajak anak-anak Anda untuk mengenalkan lebih jauh kepada mereka tentang sejarah kelautan negeri kita tercinta ini. Beberapa koleksi yang bisa Anda jumpai di museum ini antara lain :
1. Kapal Phinisi Nusantara
Kapal Phinisi Nusantara merupakan kapal yang menjadi ikon daerah Sulawesi Selatan. Kapal ini berasal dari salah satu kampung Bugis yang bernama Desa Tanaberu, Bulukumba.
Berdasarkan catatan sejarahnya, pada tahun 1986 silam kapal ini pernah berlayar sejauh 10.600 mil selama 68 hari dari Jakarta ke Vancouver. Dari Vancouver kemudian melanjutkan lagi pelayaran menuju ke San Diego dan kemudian kembali ke tanah air.
Mampir juga ke: Museum Fatahillah
2. Fosil Ikan Lumba-lumba
Museum Bahari Jakarta tidak hanya menyimpan kapal saja, ada juga koleksi di museum ini yang berupa fosil ikan lumba-lumba.
3. KRI Dewi Ruci
Selanjutnya ada koleksi miniatur KRI Dewi Ruci yang merupakan satu-satunya kapal latih paling tua dalam sejarah angkatan laut Indonesia. KRI Dewi Ruci ini sudah berusia cukup tua, dibuat oleh seorang insinyur Jerman bernama Sohn Shipyard dan HC Stulchen di Hamburg pada tahun 1952.
4. Roda Kemudi Antik
Ada pula koleksi berupa Roda Kemudi Antik. Roda kemudi di Museum Bahari yang memiliki ukuran diameter sekitar 1 meter ini terhubung dengan perangkat hidrolik dan elektronik yang bisa dipantau dengan komputer dan GPS.
Dijadikan sebagai simulasi untuk kapal modern yang bisa dijalankan secara auto-pilot dan dapat berlayar dengan baik pada berbagai kondisi gelombang laut.
Kunjungi juga: 18 Pantai di Jakarta
5. Miniatur Perahu Candi Borobudur
Perahu Candi Borobudur merupakan kapal niaga yang dibuat sekitar abad ke 8, yang merupakan lambang kekuatan maritim Indonesia pada zaman Kerajaan Sriwijaya. Nah di museum ini Anda bisa melihat miniaturnya, dengan desain yang cukup menarik dan terlihat sangat antik.
6. Perahu Gelati
Koleksi selanjutnya ada Perahu Gelati yang oleh masyarakat di daerah asalnya, Madura, disebut dengan nama Jung Raje. Perahu ini memiliki ciri khas dari desain dan ornamennya yang indah. Kapal ini terbuat dari bahan kayu jati, panjangnya lebih dari 12 meter, lebar sekitar 2,6 meter dengan layar berbentuk segitiga.
7. Meriam VOC
Di museum Bahari Jakarta ternyata juga memiliki koleksi berupa Meriam VOC yang bersejarah. Meriap ini dahulunya digunakan sebagai senjata untuk mempertahankan benteng dari serangan musuh.
Meriam yang menggunakan bubuk mesiu atau bahan pendorong lainnya untuk menambahkan proyektil ini memiliki banyak ukuran kaliber, jangkauan, sudut temak, dan daya tembak. Setidaknya museum ini punya 6 koleksi Meriam VOC yang semuanya terawat di Gedung A museum.
8. Kapal Jukung Barito
Ada juga koleksi berupa kapal jukung Barito yang memiliki nama lain yaitu Jukung Hawai yang berasal dari Kalimantan Selatan.
Kapal yang satu ini cukup unik karena dibuat dari 1 batang pohon yang dilubangi pada bagian tengahnya. Untuk proses pembuatannya sendiri biasanya dengan cara dipanaskan selama 7 hari 7 malam tanpa mengenai api. Kapal ioni sendiri biasanya dipakai untuk perdagangan di Pasar Apung, Kalimantan Selatan.
9. Koleksi Rempah-rempah Nusantara
Museum bahari juga punya koleksi rempah-rempah nusantara yang jumlah mencapai 35 jenis, wah banyak sekali ya, itu masih belum seberapa, karena di seluruh nusantara ada sekitar 600an rempah-rempah yang tersebar dari sabang sampai merauke.
Disini wisatawan dapat menyaksikan koleksi koleksi rempah-rempah Nusantara seperti kayu manis, lada, cengkeh, ketumbar, dan masih banyak lagi.
* * * * *
Itulah ulasan singkat tentang Museum Bahari Jakarta yang bisa kami ulas untuk anda pada kesempatan ini. Setelah puas menjelajahi museum ini, Anda juga bisa mengunjungi tempat wisata lainnya yang tak jauh dari lokasi Museum Bahari seperti Museum Sejarah Jakarta atau Taman Impian Jaya Ancol.
Istilahnya “sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui”. Semoga dapat bermanfaat dan menjadikan liburan lebih berarti.
Kunjungi juga: Kota Tua Jakarta