Kota Tua Jakarta – Bosan dengan wisata alam, seperti pantai dan pegunungan, tidak ada salahnya untuk mencoba wisata bersejarah. Siapa sangka di sebuah kota metropolitan seperti di Jakarta tersimpan tempat wisata yang unik dan menarik, di balik megahnya bangunan perkantoran masa kini.
Bagi anda yang suka sekali dengan bangunan khas Belanda, memilih Kota Tua Jakarta adalah pilihan yang tepat. Di kawasan ini kita akan menemukan banyak bangunan peninggalan Belanda zaman dahulu pada masa penjajahan.
Meskipun bangunan-bangunan di kawasan ini sudah berumur ratusan tahun dan tidak sedikit bangunan yang rusak, namun gedung-gedung bersejarah ini tetap berdiri kokoh dan terlihat megah, bahkan beberapa bagian yang rusak semakin memberikan aksen tersendiri.
Informasi Dasar
Jam Operasional: | 24 jam (Dengan Catatan) |
Harga Tiket Masuk: | Rp 1.000,00- Rp 2.500,00/ orang |
Nomor Telepon: | – |
Aktivitas Seru: | Berjalan-jalan, Bermain, Berfoto, Kulineran |
Waktu Terbaik: | Pagi Hari atau Sore Hari mulai pukul 16.00-18.00 WIB |
Perlu Dibawa: | Kamera, payung, sun block |
Larangan: | Mencorat-coret bangunan, membuang sampah sembarangan |
Alamat: | Jalan Pintu Besar Utara Nomer 27, RT 07/ RW 07, Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat, DKI Jakarta |
Fasilitas Umum: | Area Parkir, Penjual makanan |
Akses Jalan: | Baik (banyak pilihan transportasi umum menuju objek wisata salah satunya KRL) |
Kedai Makan: | Ada |
Peta | View Maps |
Sejarah Kota Tua Jakarta
Diberi nama kota tua, karena kota ini memang memiliki sejarah panjang yang melatarinya. Dahulu kalau, berdirilah sebuah kerajaan Sunda sekitar tahun 932 M dan 1570 M. Kerajaan tersebut memiliki ibukota Kerajaan di Pakuan Pajajaran sekitar abad 14. Kerajaan ini juga memiliki dua buah pelabuhan yang terletak di kawasan Kalapa dan Banten.
Sekitar tahun 1526, Fatahilah melakukan penyerangan terhadap Pelabuhan Sunda Kelapa. Lalu, kawasan ini pun berubah menjadi nama Jayakarta pada tahun 1527. Sekitar tahun 1619 Kota Jayakarta diserang oleh penjajah Belanda.
Sehingga penyerangan yang dipimpin oleh Jan Pieters Zoon Coen ini berhasil meruntuhkan Jayakrta pada tahun 1620. Lalu setelah berhasil merebut Jayakarta, penjajah Belanda lalu membuat kota Baru yang kemudian diberi nama Batavia yang pusat kotanya berada di dekat Sungai Ciliwung.
Kemudian terjadilah perluasan sekitar tahun 1635, kota Batavia merambah hingga kota Jayakarta yang telah hancur tersebut. Perluasan pembangunan tersebut sampai di tepi Barat Sungai Ciliwung.
Hingga pada tahun 1650, pembangunan kota pun rampung dan Batavia ini selanjutnya dijadikan sebagai Kantor Pusat VOC dari Hindia Timur.
Setelah 300an tahun, begitu pendudukan Belanda beralih ke Jepang, maka nama Batavia ini kemudian kembali berubah menjadi Jakarta pada tahun 1942. Dan Kota Jakarta ini kemudian menjadi Ibu Kota Jakarta sampai saat ini.
Barulah pada tahun 1972, Gubernur Jakarta ketika itu, yaitu Gubernur Ali Sadikin membuat keputusan yang yang menetapkan Kota Tua Jakarta sebagai situs sejarah. Tujuannya agar kota tua ini terlindungi dan tetap dijaga kelestariannya dengan keaslian arsitektur pada kawasan tersebut.
Transportasi Menuju Kota Tua
Untuk menuju kawasan kota tua ternyata tidak begitu sulit, anda bisa menggunakan alat transportasi umum seperti bis kota (mikrolet), taksi ataupun kendaraan pribadi.
Jika anda memilih menggunakan bis kota untuk mengantarkan anda mengitari kawasan kota tua sembari melihat-lihat megahnya gedung tua bisa dengan jurusan M-15 A jurusan Kota-Tanjungpriok atau metromini 02 jurusan Muara Karang-Senen.
Bisa juga menggunakan Trans Jakarta dan berhenti di Halte Bendungan Hilir atau Halte Clilitan selanjutnya meneruskannya dengan bis jurusan Blok M-Kota menuju arah kota.
Untuk yang mencari kenyamanan sembari menikmati indahnya pemandangan Kota Tua Jakarta, menggunakan kendaraan pribadi adalah pilihan yang tepat.
Di sepanjang perjalanan selama menelusuri jalanan, anda akan melihat banyak bangunan-bangunan berarsitektur Belanda yang kental dengan warna putih serta berpilar banyak.
Jam Operasional
Buat anda yang tertarik berlibur di objek wisata sejarah Ibukota Jakarta ini, anda bisa datang kesini kapan saja, dalam artian objek wisata heritage ini buka 24 jam, akan tetapi ada aturan kunjungan yang mesti anda patuhi. Berikut ini adalah aturan kunjungan ke kota tua yang sebaiknya anda perhatikan:
Destinasi Wisata | Hari | Jam Buka |
Museum Fatahilah | Selasa-Minggu | 09.00-15.00 |
Pelabuhan Sunda Kelapa | Setiap Hari | 24 Jam |
Museum BANK Indonesia | Senin | Tutup |
Selasa-Jumat | 08.30-14.30 | |
Museum Seni Rupa | Selasa-Minggu | 09.00-15.00 |
Harga Tiket Masuk
Yang membuat wisatawan suka datang kesini, salah satunya adalah karena tidak ada pungutan untuk tiket masuk ke kota tua, kita hanya membayar ala kadarnya untuk mengunjungi spot-spot tertentu, berikut ini tarif tiket masuk untuk mengunjungi beberapa objek wisata di kota tua ini:
Destinasi Wisata | Harga Tiket |
Museum Fatahilah | Rp 2.000,00 |
Pelabuhan Sunda Kelapa | Rp 2.500,00 |
Museum BANK Indonesia | Gratis |
Museum Seni Rupa | Rp 1.000,00 |
Kota Tua Jakarta | Gratis |
Pesona Kota Tua Memang Tidak Ada Duanya
Kurang lebih 5 menit berjalan kaki dari jalan utama, anda akan melihat dan mulai merasakan atmosfer Jakarta tempo dulu, bagaimana tidak, anda akan menemukan patung-patung manusia yang berpakaian pahlawan nasional maupun kolonial, tentunya patung-patung ini dapat bergerak, dan jangan lewatkan untuk berfoto bersama sebagai oleh-oleh perjalanan.
Hiburan yang tak kalah menarik lainnya, selain anda bisa berfoto bersama dengan patung bergerak dan mengabadikan pemandangan gedung tua dalam bidikan lensa kamera, anda juga dapat merasakan sensasi menjadi putri-putri Belanda dengan menyewa satu paket sepeda dengan topi khas Putri Belanda zaman dahulu dan anda bisa berkeliling area ini dengan menggunakan sepeda.
Untuk anda yang laki-laki jangan khawatir anda juga dapat turut serta bergaya bak kolonial Belanda karena disini juga disediakan topi dan sepeda ala kolonial Belanda. Jangan lewatkan pula berfoto dengan mengendarai sepeda dan berlatar belakang gedung tua yang megah.
Setelah puas menikmati Jakarta tempo dulu di lapangan Kota Tua, sebelum meninggalkan kawasan ini jangan lupa untuk berfoto bersama dengan icon Jakarta, yaitu ondel-ondel dan mencoba menelusuri salah satu ruas jalan yang menawarkan berbagai macam cindera mata yang unik.
Belum puas dengan menelusuri ruas jalan, meskipun hampir di seluruh samping jalan merupakan bangunan berarsitektur Belanda, kita dapat mengunjungi salah satu area, lebih tepatnya seperti lapangan dimana kita dapat menikmati berbagai hiburan.
Kunjungi juga: 18 Pantai di Jakarta
Objek Wisata Menarik di Kota Tua Jakarta
Kota Tua adalah kawasan wisata sejarah yang seru untuk dikunjungi. Terdapat beberapa destinasi wisata yang bisa kamu jelajahi.
1. Museum Fatahilah
Objek wisata ini melekat dan tidak bisa dipisahkan lagi dengan kota tua. Bahkan jika kalian membuka pencarian dalam google maka 80% foto yang keluar adalah Museum Fatahilah. Awal mula gedung ini adalah dulunya merupakan balai kota pada zaman VOC. Selain itu juga sebagai ruang pengadilan hingga penjara bawah tanah.
Musium Fatahilah memiliki barang-barang bersejarah sekitar 23.500 koleksi baik asli maupun hanya replika. Disini kalian dapat melihat berbagai macam koleksi sejarah seperti replika peninggalan Kerajaan Tarumanegara dan Pajajaran. Terdapat furnitur antik, keramik, gerabah, prasasti dan lainnya. Tiket masuk cukup Rp 2000 saja.
2. Museum BANK Indonesia
Hingga saat ini ada beberapa bagian yang masih digunakan seperti menjadi toko, gedung perkantoran, dan salah satunya yang menarik adalah museum Bank Indonesia, lokasinya yang tepat dipinggir jalan dan luas sayang untuk dilewatkan, anda dapat mengunjungi museum ini, sembari menikmati kemegahan gedung, di samping itu juga dapat melihat sejarah perkembangan uang di Indonesia.
3. Museum Wayang
Lelah bermain-main dan berfoto, anda bisa melangkahkan kaki anda menuju museum Wayang Indonesia atau museum Pos Indonesia, yang terletak di sekitaran Kota Tua Square sembari menanti perut kosong.
Di dalam museum ini kita bisa melihat koleksi-koleksi wayang dan benda-benda yang berhubungan dengan perkembangan pos di Indonesia.
4. Cafe Batavia
Namun bagi anda yang kurang begitu tertarik dengan dunia permuseuman, bisa berkunjung ke Café Batavia, sembari duduk dan menikmati secangkir minuman hangat atau segelas minuman dingin sebagai pendamping sajian ringan menikmati alunan music khas Jakarta tempo dulu.
Untuk harga yang ditawarkan karena Café Batavia terletak di tengah-tengah dan strategis tentunya harga yang ditawarkan pun sebanding, apalagi café ini menggunakan perabot dan tata ruang yang mendukung layaknya café bagi kolonial zaman dahulu, dijamin anda akan ingin berlama-lama di tempat ini.
Tak perlu risau untuk masalah harga, karena harga barang-barang disini dapat ditawar. Di samping-samping jalan ini pun anda juga bisa menemukan kedai-kedai yang tak kalah menarik dengan Café Batavia.
Cek juga yuk: 29 Resto Tempat Makan Seafood Enak di Jakarta
5. Toko Merah
Objek wisata selanjutnya yang wajib anda sambangi adalah toko merah yang letaknya ada di sekitaran Jl. Kali Besar kota tua.
Toko merah ini sendiri merupakan bangunan yang bisa dibilang cukup unik dengan warna merah yang mendominasi dan sudah dijadikan sebagai salah satu cagar budaya di kota tua ini.
Pada awalnya bangunan toko merah ini sendiri adalah sebuah toko warga etnis Tionghoa yang dibangun sekitar tahu n1730 yang lalu oleh Gustaaf Willem Baron Van Imhoff dengan sebuah konsep rumah besar dan megah.
Kemudian bangunan ini beralih fungsi pada masa penjajahan Jepang menjadi gedung Dinas Kesehatan Tentara Jepang. Dan pasca kemerdekaan, gedung ini berubah kepemilikan menjadi milik PT Satya Niaga pada tahun 1964.
Kemudian sekitar tahun 77, gedung ini berubah nama jadi PT Dharma Niaga. dan pada sekitar 1990-an toko ini kemudian ditetapkan sebagai cagar budaya. Toko merah ini sendiri sudah mengalami banyak perbaikan dan sekarang dimanfaatkan menjadi gedung serba guna serta pameran.
6. Museum Bahari
Bangunan tua yang tidak boleh anda lewatkan saat berkunjung kesini salah satunya adalah museum bahari yang sudah dibangun mulai dari tahun 1652 dan akhir pembangunan tahun 1771. Dahulu gedung ini merupakan sebuah gudang dari awal hingga berakhirnya penjajahan Belanda.
Tembok yang mengelilingi bangunan terlihat sangat kokoh. Anda bisa melihat di atas pagar ada sebuah pos pengintaian musuh serta ada lorong yang biasanya digunakan untuk melakukan patroli keliling.
Di museum ini pengunjung akan disuguhkan berbagai perlatan serta armada pertahanan laut milik Indonesia tempo dulu yang masih terawat dengan baik.
Di museum bahari ini wisatawan bisa mengajak anaknya untuk mengenal lebih jauh lagi mengenai alutsista laut dan perlengkapannya, mulai dari jangkar kapal laut, meriam, teropong, navigasi perkapalan, serta miniatur kapal nelayan. Selain itu juga disini juga ada Matra TNI AL dari masa ke masa.
7. Stasiun Kereta Api Kota
Kalau liburan ke kota tua, jangan lupa juga untuk menyambangi stasiun kereta api kota yang digunakan sebagai stasiun KRL juga dimanfaatkan sebagai objek wisata.
Wisatawan yang datang kesini akan disuguhkan nuansa yang unik dan berbeda dengan stasiun pada umumnya di Indonesia, karena stasiun kereta api kota ini memiliki bangunan dengan arsitektur gaya tempo dulu dan terlihat sangat antik.
Stasiun ini sendiri dibangun sekitar tahun 1929 silam, dan diresmikan oleh Gubernur Jenderal pada saat itu. Yang membuat stasiun ini istimewa adalah karena masuk dalam cagar budaya yang dilindungi kelestariannya sebagai salah satu peninggalan bersejarah.
8. Pelabuhan Sunda Kelapa
Selain stasiun kerepai, disini juga ada pelabuhan sunda kelapa yang tidak kalah menarik untuk kita sambangi. Pelabuhan yang memiliki nilai sejarah yang panjang ini menjadi saksi merapatnya kapal-kapal asing pada waktu dulu.
Bahkan pelabuhan ini sendiri sudah digunakan sekitar abad ke-5 sebagai lokasi untuk kegiatan berdagang. Pelabuhan ini memang sudah tidak seramai dulu lagi, ketika masa keemasan Sunda Kelapa, akan tetapi tetap menyimpan sejuta pesonanya yang melegenda, disini anda bisa menyaksikan Kapal Pinishi, yaitu sebuah kapal angkut Indonesia.
9. Jembatan Kota Intan
Spot keren yang wajib anda sambangi selanjutnya adalah jembatan kota Intan yang menyimpan sejarah panjang bangsa Indonesia. Jembatan ini sendiri disebut-sebut sebagai jembatan modern tertua di Indonesia.
Jembatan kota intan ini mulai dibangun pada 1628 pada masa penjajahan Belanda di Indonesia. Jembatan ini sendiri memiliki nama yaitu Engelse Burg atau Jembatan Inggris. Dinamai demikian karena di sebelah timur Jembatan ini ada kubu pasukan Inggris.
Kemudian, jembatan ini mengalami kerusakan ketika terjadi penyerangan oleh pasukan Banten yang menyerang Mataram, kemudian diperbaiki kembali dan nama jembatan ini diubah menjadi Hoenderpasarburg atau Jembatan Pasar Alam.
Jembatan kota Intan ini memiliki ciri merah gelap dan juga arsitektur yang sangat unik. Sehingga terlihat sangat keren sekali untuk dijadikan sebagai background berfotomu.
Kalau mau lebih keren lagi, coba kalian datang kesini pada malam hari, jembatan ini akan terlihat lebih keren lagi karena adanya lampu hiasan kerlip lampu yang indah.
10. Museum 3D Kota Tua Jakarta
Untuk anda yang suka foto-foto, maka museum 3D kota tua ini mesti menjadi destinasi kunjungan anda selanjutnya. Pasalnya, disini anda akan disuguhkan berbagai spot keren lho, setidaknya ada 7 zona tema yaitu laut, satwa, lukisan, dinosaurus, rutinitas, horor dan juga petualangan.
Anda bisa mengabadikan momen berharga disini di puluhan spot foto keren. DI museum 3D ini juga ada Rumah Kaca bagi pengujung yang ingin merasakan sensasi liburan yang berbeda/
Museum ini sendiri dibuka pada 7 Desember 2018 lalu, dan sudah menjadi magnet tersendiri untuk wisatawan karena mereka rata-rata tertarik untuk berfoto di spot-spot keren disini.
11. Art Street Kota Tua Jakarta
Berikutnya ada art street kota tua yang tidak boleh anda lewatkan lho. Wahana ini sendiri merupakan area pertunjukan para seniman jalanan untuk menunjukkan skill mereka.
Disini anda akan dihibur oleh para pengamen jalanan, akan tetapi buka hanya pengamen yang bernyanyi saja, karena di art street ini anda akan disuguhkan oleh banyak pengamen mulai dari pelukis, cosplay, dan ada juga pantomin. Kalian disini bisa berfoto bersama patung tokoh yang bisa berganti gaya.
Kuliner di Kota Tua
Untuk anda yang menyukai wisata kuliner kawasan ini pun juga tepat sebagai pilihan, karena di Kota Tua Square terdapat beberapa penjual makanan dari yang ala pedagang kaki lima hingga sebuah café yang mengusung dekorasi masa lampau.
Area ini diperuntukan bagi para pejalan kaki, sehingga bagi anda yang membawa kendaraan pribadi, harus berjalan kaki kurang lebih 100 m ke dalam gang, karena lokasinya yang terletak di belakang beberapa gedung tua.
Sama halnya pada saat anda tiba di kawasan Kota Tua, saat menuju Kota Tua Square anda akan disambut oleh deretan gedung tua dan pintu gerbang di ujung gang.
Simak juga: 45 Cafe di Jakarta Barat Paling Hits
Tips Berwisata Di Kota Tua Jakarta
Untuk wisatawan yang ingin berlibur mengunjung kota tua, berikut ini beberapa tips yang mesti anda perhatikan sebelum datang kesini:
- Tips yang pertama adalah sebaiknya anda datang kesini saat weekdays atau hari kerja, karena pada weekend objek wisata ini terlalu ramai.
- Kalau ternyata anda tidak bisa datang pada weekday, maka sebaiknya anda datang weekend saat pagi hari.
- Perhatikan barang bawaan agar tetap aman dari tindak kejahatan.
- Gunakan alas kaki yang nyaman dan pakaian yang sopan
- Kalau bisa bawa juga payung atau topi ya agar kulit tidak terbakar, atau minimal gunakan sunscreen
* * * * *
Demikianlah ulasan mengenai kota tua Jakarta yang bisa kami sajikan untuk anda. Semoga bisa menjadi referensi untuk anda yang sedang mencari tempat liburan terbaik di Jakarta bersama keluarga atau pasangan tercinta. Kota tua ini memang sangat cocok sekali untuk anda jadikan sebagai destinasi liburan yang menyenangkan.
Kunjungi juga: 47 Tempat Wisata di Jakarta Barat Paling Hits