Pendakian Gunung Andong – Pendakian gunung menjadi trend yang lagi ngehits belakangan ini. Hal ini tak lepas dari adanya beberapa film bergenre pentualangan, khususnya tentang pendakian gunung. Film petualangan tersebut telah menginspirasi banyak kawula muda untuk melakukan petualangan serupa.
Namun untuk melakukan pendakian yang sebenarnya, yaitu gunung yang cukup tinggi, maka pendampingan dari pendaki yang sudah berpengalaman serta dukungan peralatan keselamatan wajib dipenuhi.
Nah sebagai alternatif bagi yang tidak ingin terlalu capek untuk pendakian “yang sebenarnya”, maka gunung- gunung “mini” atau yang berukuran kecil dan tidak terlalu tinggi bisa dijadikan alternatif sebagai ajang latihan.
Kenapa Mendaki Gunung Andong
Salah satu yang menjadi destinasi wisata pendakian untuk wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, dan sekitarnya adalah Gunung Andong. Gunung yang terletak di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah ini cocok digunakan sebagai lokasi ‘wisata’ pendakian karena beberapa alasan.
Pertama yaitu ketinggian gunung yang hanya 1726 mdpl. Hal ini terhitung sangat pendek untuk ukuran pendakian.
Alasan kedua yaitu jalur pendakian Gunung Andong ini terbilang cukup mudah. Selain jalur yang terbilang cukup pendek dan mudah, sebagian jalur pendakian juga sudah dibuat berbentuk tangga oleh pengelola setempat, baik dari bebatuan maupun sekedar perbaikan jalur dengan bambu.
Alasan ketiga yaitu bahwa jalur pendakian di Gunung Andong ini tidak ada percabangan alias hanya satu jalur sehingga sangat kecil kemungkinan pendaki tersesat. Kalaupun tersesat maka pendaki dengan mudah akan menemukan jalur kembali karena dari pemukiman penduduk berjarak cukup dekat dan sudah terlihat dari lereng.
Baca juga: 14 Gunung Terindah & Terbaik di Jawa Tengah
Gunung Andong Menawarkan Pemandangan Indah
Walaupun merupakan gunung kecil, namun Gunung ini memiliki pemandangan yang cukup indah dari puncaknya karena bisa menyaksikan berbagai gunung besar yang cukup populer yaitu Gunung Merapi dan Gunung Merbabu di sisi timur, dan Gunung Sumbing, Sindoro, dan Gunung Slamet jauh di sisi barat Gunung Andong.
Walaupun bisa disebut sebagai wisata pendakian, namun hal- hal dasar yang harus dipenuhi dalam pendakian juga harus diperhatikan. Yaitu meliputi kesiapan fisik pendaki, peralatan keselamatan dan P3K, peralatan kebutuhan logistic, dan sebagainya.
Selain itu perlu diingat juga bahwa pendaki harus menjunjung norma petualang yaitu tidak meninggalkan apapun selain jejak kaki (jangan nyampah, corat-coret, dsb), tidak mengambil apapun selain gambar/foto (jangan merusak), tidak membunuh apapun kecuali waktu.
Lokasi Bascamp
Ada banyak wisatawan atau pendaki yang sudah menjajal keseruan mendaki gunung andong ini. Wisatawan bisa datang dengan motor atau mobil untuk sampai ke bascamp.
Ada pun lokasi basecamp pendakian Gunung Andong sendiri terletak di Dusun Sawit, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Lokasi ini terletak kurang dari satu jam perjalanan dari pusat kota Magelang.
Begitu sampai di lokasi kami langsung memarkir kendaraan di basecamp pendakian dan melakukan registrasi. Biaya registrasi pendakian Gunung Andong ini yaitu Rp 3.000 (Tiga Ribu Rupiah) per orang dan Rp 3.000 (Tiga Ribu Rupiah) untuk biaya penitipan motor.
Apabila ingin menitipkan helm maka dikenakan tarif Rp 1.000 (Seribu Rupiah) untuk tiap helmnya. Kami mendapat tiket bukti registrasi dari pengelola. Tiket ini nantinya harus ditunjukkan pada petugas jaga sebelum pendakian sebagai bukti telah melakukan pendaftaran.
Cek juga: 7 Jalur Pendakian Favorit Gunung Sindoro
Perjalanan Menuju Puncak
Setelah beristirahat sejenak, maka anda bisa memulai wisata petualangan pendakian Gunung Andong ini. Pertama-tama jalan yang dilalui berupa jalan desa menurun menuju perkebunan warga. Tanaman perkebunan di lereng Gunung Andong ini berupa cabai, kubis, tembakau, dan beberapa jenis lainya.
Hanya sekitar 15 menit anda akan sampai di batas perkebunan dengan hutan pinus yang sekaligus menandai dimulainya tanjakan jalur pendakian Gunung Andong.
Jalur yang ada sudah cukup baik berbentuk tangga pada beberapa bagiannya karena sudah diperbaiki oleh pengelola. Sekitar 45 menit kemudian anda akan sampai di batas akhir hutan pinus dan menuju bukaan dengan vegetasi semak di kanan kiri jalur pendakian tanpa adanya pohon tinggi sehingga ketika cuaca cerah akan bisa menyaksikan pemandangan bawah yang cukup indah.
Ketika mulai jalur terbuka ini pula terdapat sumber mata air yang biasa digunakan pendaki untuk bekal memasak di puncak atau sekedar untuk mencuci badan. Tidak sampai setengah jam kemudian dari mata air ini anda akan sampai di puncak Gunung Andong.
Di atas puncak Gunung Andong ini sudah berdiri beberapa gubug sederhana yang difungsikan sebagai warung yang dikelola oleh warga setempat. Disini berdiri sekitar tiga unit warung, mungkin ketika anda tiba di puncak sudah berubah jumlahnya.
Kalau anda mau tempat yang privat sebaiknya anda datang kesini pada saat weekday ya, jangan pada saat liburan atau akhir pekan, karena akan sangat ramai.
Sehingga kalau tidak terlalu ramai, anda bisa bebas memilih lokasi untuk mendirikan tenda. Anda dapat memilih lokasi yang datar dan strategis untuk mengambil foto yang indah ketika matahari tenggelam maupun matahari terbit alias sunrise.
Pada malam harinya setelah memasak dan minum hangat dan bersantai, kalian bisa istirahat untuk melanjutkan aktivitas keesokan harinya.
Pada pagi harinya setelah bangun jangan lupa untuk mengambil foto sunrise yang keren banget ya. Oh ya, tidak jarang juga pengunjung yang baru sampai ke puncak ini pada malam hari ya.
Sehingga terkadang ketika ketika anda baru bangun, ternyata di sekitar anda sudah berdiri tenda-tenda lainnya yang juga ingin menikmati keindahan pagi hari menjelang matahari terbit.
Setelah foto-foto, maka anda bisa melanjutkan perjalanan untuk segera turun dikarenakan debu yang tersapu hembusan angin sudah cukup parah dan membahayakan kesehatan.
Penutup
Sekedar informasi bahwa debu di Gunung Andong begitu parah pada musim kemarau dikarenakan memang sangat banyak pendaki yang berlalu lalang setiap harinya sehingga tanah dipuncak menjadi gembur membentuk butiran debu, ditambah dengan angin yang berhembus cukup kencang pada puncaknya.
Untuk itu kami menyarankan untuk mendaki pada musim penghujan atau awal musim kemarau agar tidak terganggu dengan debu ini.
Demikianlah ulasan dari kami mengenai pendakian gunung andong yang bisa kalian jadikan sebagai pilihan untuk mengisi waktu liburan anda bersama rekan-rekan. Semoga bermanfaat.
Baca juga: Pendakian Gunung Semeru