Waktu Terbaik Liburan ke Jepang – Ada sebuah pertanyaan klasik yang biasa ditanyakan oleh wisatawan yang akan pergi berwisata ke daerah lain maupun ke negara lain, yaitu: “kapan waktu terbaik untuk berkunjung ke [isi nama negara tujuan wisata kalian]”?
Begitu juga dengan negara Jepang. Pasti ada saja pertanyaan “kapan waktu terbaik liburan ke Jepang?”. Apakah saat musim semi (Maret-Mei)? Musim panas (Juni-awal September)? Musim gugur (pertengahan September-November)? Atau malah mungkin di musim dingin (Desember-Februari)?
Biasanya, jawaban standar yang akan saya berikan adalah: “Jepang itu menarik untuk dikunjungi di keempat musim, jadi kapanpun adalah waktu yang tepat untuk berkunjung ke Jepang.”
Kapan Waktu Terbaik Liburan ke Jepang?
Di keempat musim tersebut memang ada saja highlight yang membuat musim tersebut menarik untuk dikunjungi. Namun kapan persisnya waktu terbaik liburan ke Jepang, itulah yang akan saya ulas disini.
Mari mulai dengan menikmati mekarnya bunga Sakura di musim semi
Musim semi di Jepang memang identik dengan mekarnya bunga Sakura, yang biasanya dinikmati sambil makan, minum, dan berpesta di bawah pohon bunga yang tengah mekar (alias hanami). Dengan kata lain, bintangnya musim semi di Jepang adalah bunga Sakura, dan saat terbaik untuk berkunjung di musim semi adalah saat bunga Sakura mekar penuh.
Disana saya sudah menulis perkiraan waktu mekar bunga Sakura di Jepang tahun 2014 (yang dimulai dari pulau Okinawa yang berada di paling selatan Jepang dan diakhiri di Hokkaido yang berada di ujung utara), dan biasanya waktunya tidak bergeser terlalu jauh dari tahun ke tahun.
Menggila di festival musim panas yang liar, atau menikmati aktifitas outdoor di pantai dan waterpark
Temperatur udara saat musim panas di Jepang bisa betul-betul panas! Namun jangan dulu buru-buru menasbihkan musim panas sebagai musim yang membosankan. Di Jepang, musim panas merupakan tuan rumah untuk berbagai festival berskala besar, dan beberapa diantaranya sangat liar.
Sebut saja Sanja Matsuri (yang sebetulnya berada di peralihan musim semi dan musim panas) dan Asakusa Samba Carnival di Tokyo, Gion Matsuri di Kyoto, dan banyak lagi. Sebagian lainnya merupakan festival yang menawarkan keindahan dan kemeriahan, seperti festival kembang api.
Jadi, jika kalian berencana untuk berwisata ke Jepang saat musim panas, sangat disarankan untuk mengecek jadwal festival yang ada di kota tujuan wisata kalian (yang waktunya bisa sangat tentatif). Namun kira-kira inilah jadwal pelaksanaan beberapa festival populer di Tokyo, Kyoto, dan Osaka (yang merupakan kota tujuan wisata terpopuler di Jepang).
- Sanja Matsuri, Tokyo (akhir pekan di pertengahan bulan Mei)
- Sumidagawa Fireworks, Tokyo (Sabtu terakhir di bulan Juli)
- Asakusa Samba Carnival, Tokyo (akhir Agustus)
- Harajuku Omotesando Genki Matsuri Super Yosakoi, Tokyo (akhir Agustus)
- Gion Matsuri, Kyoto (1-31 Juli)
- Sumiyoshi Festival, Osaka (1-31 Juli)
- Tenjin Matsuri, Osaka (25 Juli)
Namun jika waktu wisata nggak bertepatan dengan festival apapun, jangan dulu kecewa. Kalian bisa bersenang-senang di berbagai waterpark yang ada di seluruh Jepang, namun perlu diingat jika rata-rata waterpark hanya buka mulai bulan Juli hingga awal September.
Sedangkan jika ingin bersenang-senang di pantai, pantai di Okinawa sudah mulai merasakan musim panas sejak bulan Juni, sementara pantai di wilayah lain biasanya baru dibuka mulai bulan Juli-Agustus.
Larut dalam lautan warna-warni musim gugur di Jepang
Lazimnya musim gugur di negara 4 musim, musim gugur di Jepang juga diwarnai dengan perubahan warna daun. Di Jepang ada sebuah tradisi musim gugur yang kontra dengan tradisi hanami di musim semi, yaitu momijigari. Momijigari dapat diterjemahkan secara bebas sebagai aktifitas untuk menikmati perubahan warna daun musim gugur.
Jika hanami identik dengan pesta dan hura-hura, maka momijigari jauh lebih tenang dan kental dengan nuansa refleksi diri.
Jika kalian berwisata di musim gugur, jangan lewatkan kesempatan untuk melakukan momijigari. Berbeda dengan musim semi, dimana bunga Sakura mekar lebih dulu di wilayah Selatan (seperti Okinawa) dan berujung di Utara (Hokkaido), maka perubahan warna daun akan terjadi lebih dulu di Hokkaido.
Untuk beberapa spot, daun sudah mulai berubah warna sejak pertengahan September, dan baru berakhir pada akhir Oktober. Untuk wilayah Kanto, daun-daun di Oze akan mulai berubah warna pada akhir September, sementara untuk wilayah Tokyo baru terjadi di akhir bulan November-awal Desember.
Kyoto, Osaka, dan sebagian wilayah Chubu termasuk yang agak telat, karena daun-daun musim gugur baru akan berubah di pertengahan November-awal Desember.
Dan akhirnya, bermain salju maupun menikmati iluminasi musim dingin yang super keren
Banyak hal menarik yang bisa dilakukan saat musim dingin di Jepang, dan itu berarti banyak waktu terbaik liburan ke Jepang di musim dingin.
Sedangkan jika ingin menikmati festival salju, yang paling populer adalah festival salju di beberapa kota di Hokkaido yang biasanya berlangsung pada bulan Januari atau Februari.
Musim dingin di Jepang identik dengan iluminasi Natalnya. Dan, jika kita bicara tentang Jepang, kalian dapat mengharapkan untuk menemukan iluminasi terbaik dan terkeren yang bisa kalian bayangkan disini.
Jika kalian berharap untuk melihat iluminasi musim dingin, rata-rata spot populer memulai rangkaian iluminasinya pada akhir November-akhir Desember, walau ada juga yang berhenti setelah malam Natal berakhir, sementara sisanya terus berlanjut hingga Valentine’s Day.
Namun hampir bisa dipastikan jika awal bulan Desember-malam Natal merupakan spot terbaik untuk menikmati iluminasi musim dingin di Jepang.
Namun jangan lupa, ada juga satu lagi pertanyaan klasik yang kerap diajukan oleh wisatawan yang juga akan pergi ke berwisata, yaitu “Kapan waktu terburuk untuk berwisata ke [isi lagi dengan nama daerah maupun negara sesuka kalian]?”
Definisi waktu terburuk disini bermacam-macam, dan salah satu yang paling lazim adalah tentang peak/high season maupun holiday season yang berlaku di negara tujuan wisata.
Peak season/holiday season itu berarti saatnya rate kamar hotel lebih melambung dibanding low season, harga tiket pesawat yang meroket, jalanan yang lebih padat dari biasanya, dan juga tempat wisata yang akan dipenuhi oleh pengunjung dan antrian yang mengular.
Adapun definisi populer lainnya dari istilah waktu terburuk adalah saat periode terjadinya cuaca ekstrim di daerah tujuan wisata tersebut. Apapun itu, dalam tulisan kali ini saya ingin berbagi seputar beberapa waktu yang dianggap sebagai bukan waktu yang tepat untuk wisata ke Jepang.
Mengenal musim liburan di Jepang
Sama seperti di berbagai negara lainnya, musim liburan selalu menjadi musim tersibuk, terpadat, dan bagi wisatawan, menjadi musim yang termahal.
Mahal harga tiket pesawatnya, mahal biaya hotelnya, dan juga mahalnya waktu yang harus “dibelanjakan” untuk mengantri di berbagai obyek wisata. Jadi jika kalian ingin menghindari musim liburan di Jepang, kenali periode liburan yang berlaku di negara tersebut.
Jepang memiliki beberapa hari libur, namun hanya 3 periode liburan besar yang bisa disebut sebagai peak season. Periode liburan tersebut antara lain:
-
Golden Week
Yang disebut dengan periode liburan Golden Week adalah periode dimana beberapa hari libur nasional jatuh dalam waktu yang berdekatan antara tanggal 29 April hingga 5 Mei. Jika waktunya bertepatan dengan akhir pekan, maka periode liburannya bisa mencapai satu minggu.
Banyak warga Jepang yang memilih untuk memanfaatkan waktu liburan Golden Week dengan berlibur ke luar kota maupun luar negeri sehingga jadwal penerbangan lokal maupun internasional akan sangat padat, begitu juga dengan moda transportasi lainnya. Adapun detail hari libur pada periode Golden Week tersebut adalah sebagai berikut:
-29 April: Showa Day (Showa no Hi), yaitu hari perayaan ulang tahun Kaisar Showa yang meninggal tahun 1989.
-3 Mei: Hari Konstitusi (Kenpo Kinenbi), yaitu hari dimana konstitusi paska perang didirikan.
-4 Mei: Hari Penghijauan (Midori no Hi). Semula Hari Penghijauan dirayakan pada tanggal 29 April, dan tanggal 4 Mei merupakan hari kejepit nasional. Namun kemudian Hari Penghijauan dipindahkan ke tanggal 4 Mei dan tanggal 29 April dijadikan hari perayaan ulang tahun Kaisar Showa.
-5 Mei: Hari Anak (Kodomo no Hi), merupakan hari untuk mendoakan keselamatan, kesehatan, kesuksesan, dan masa depan anak laki-laki. Ngomong-ngomong, anak perempuan juga memiliki festivalnya sendiri yang jatu pada tanggal 3 Maret.
Untuk tahun 2015, tanggal 29 April jatuh pada hari Rabu, sementara tanggal 3-5 Mei jatuh pada hari Minggu-Selasa. Karena posisi hari liburnya tidak bertepatan dengan akhir pekan, diperkirakan tingkat kepadatan liburan terjadi pada tanggal 2-6 Mei. Jadi sebaiknya hindari pergi ke Jepang pada periode tersebut.
-
Obon
Perayaan Obon merupakan sebuah perayaan yang berasal dari tradisi Budha untuk menghormati pulangnya roh nenek moyak yang ingin mengunjungi kerabat.
Perayaan Obon jatuh pada tanggal 13-15 Agustus (hanya 3 hari), namun jika jatuhnya bertepatan dengan akhir pekan, maka periode liburannya bisa jadi lebih panjang lagi.
-
New Year’s Eve
Di beberapa negara, tanggal 25 Desember yang merupakan hari Natal, dirayakan dalam periode liburan musim dingin. Namun, walau di Jepang hari Natal dirayakan secara besar-besaran, hari Natal bukan merupakan hari libur. Justru periode liburan itu terjadi pada akhir tahun dan tahun baru, yaitu biasanya antara tanggal 27 Desember hingga 3-4 Januari.
Pada periode tersebut, mayoritas toko dan obyek wisata akan tutup, jadi sebaiknya hindari berwisata pada periode tersebut (kecuali jika kalian memiliki rencana wisata non-mainstream, seperti hiking).
Waktu Terburuk Liburan ke Jepang
Kira-kira itulah beberapa periode hari libur utama di Jepang. Nah, sekarang inilah beberapa waktu wisata yang kurang baik jika dilihat dari segi cuaca.
Cerita tentang tsuyu dan taifun
Jepang memiliki 4 musim, yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Namun tak banyak yang mengetahui jika di Jepang pun ada musim hujan, yang disebut tsuyu. Tsuyu ini biasanya terjadi antara bulan Mei dan Juni, dan baru berakhir di bulan Juli.
Pada periode ini, hujan kerap turun hampir setiap hari, dan itu bisa cukup mengganggu bagi mereka yang memiliki rencana wisata outdoor. Namun diluar masalah hujan, bulan Mei dan Juni termasuk salah satu bulan yang menyenangkan karena suhu di Jepang sedang dalam kondisi sejuk.
Jika tsuyu terjadi di bulan Mei dan Juni, lain lagi dengan taifun (alias typhoon). Taifun ini kerap terjadi pada bulan Agustus dan September, walau saya pernah juga mengalami taifun di bulan Juni.
Berwisata pada periode dimana taifun sedang rutin lalu lalang dapat mengakibatkan beberapa kondisi, mulai dari tidak beroperasinya berbagai moda transportasi umum, tutupnya berbagai tempat wisata, penerbangan yang tertunda, dan pastinya, kalian takkan bisa kemana-mana karena cuaca yang sangat buruk.
Demikian beberapa gambaran waktu-waktu yang kurang tepat untuk berwisata ke Jepang. Jadi jangan datang ke ke Jepang pada waktu-waktu tersebut ya!
* * * * *
Demikianlah ulasan mengenai waktu terbaik liburan ke Jepang & terburuk yang sebaiknya anda hindari. Semoga bisa menjadi referensi untuk anda yang ingin liburan seru ke Jepang.
Jangan lewatkan juga: 17 Wahana di Hiroshima Peace Memorial Park